RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Produk dari para Petani Milenial Jawa Barat (Jabar) seperti madu, kopi, gulan aren, abon dan jus jeruk nipis mulai dipasarkan di pusat perbelanjaan di Kota Bandung, yakni di Cihampelas Walk (Ciwalk) lewat Gerai Petani Milenial.
“Hari ini alhamdulillah kita meresmikan Gerai Petani Milenial, produk-produk Petani Milenial yang sudah dilatih sejak tahun 2019,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Iendra Sofyan, seusai peresmian Gerai Petani Milenial, Jumat.
Petani Milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur. Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.
Baca Juga: 1.249 Petani Milenial Diwisuda, Ridwan Kamil: Ini Program Mendaki Gunung
Ia mengatakan total Gerai Petani Milenial tersebut ada di 3 lokasi. Pertama di Cihampelas Walk Bandung, Stasiun Kereta Api, dan Botani Square Bogor.
“Kami sengaja memilih di lokasi yang sangat strategis, yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen ini salah satu keuntungnya,” kata dia.
Baca Juga: Petani Milenial Jabar Dijanjikan Modal dan Tanah 2.000 Meter
Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh organisasi perangkat daerah terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). “Karena tidak semua produknya bisa masuk ke sini karena sudah melalui hasil kurasi bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” tuturnya.
Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaingan dengan produk dari pengusaha lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat.
Sehingga, kata Yunandar, DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial di tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang. “Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani,” kata Yunandar. (dbs)