News

PT CLM Keberatan PT CPS Buka Databasenya untuk Pihak Lain

Radar Bandung - 10/12/2022, 00:12 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi-Ist-dok.Antam

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Manajemen PT Citra Lampia Mandiri (CLM) pimpinan Helmut Hermawan keberatan dengan keputusan PT Cipta Piranti Sejahtera (CPS) yang telah memberikan akses database perusahaan pada aplikasi/software akuntansi Accurate kepada pihak lain yang sedang bersengketa.

PT CPS selaku perusahaan penyedia layanan database pembukuan yang digunakan PT CLM dalam menyusun pembukuan perusahaan, Jumat (09/12/2022) disebut telah membuka akses database PT CLM di Accurate dan memberikannya kepada pihak lain yang sedang bersengketa.

Menurut Dirut PT CLM Helmut Hermawan, sebelumnya PT CPS berjanji pembukaan akses database PT CLM akan dilakukan setelah adanya keputusan yang mengikat (inkrah) dari pihak pengadilan.

Namun janji tersebut tidak dipenuhi dengan keluarnya keputusan yang terlalu cepat dengan membuka akses database pembukuan perusahaan walaupun pihak-pihak yang bersengketa masih berproses di pengadilan dan belum ada keputusan yang inkrah.

Manajer Akuntansi dan Keuangan PT CLM Asep Ardiansyah menjelaskan, kemitraan antara CLM dengan CPS sudah berlangsung sejak tahun 2010. CPS menyediakan layanan sistem pembukuan kepada CLM secara paket.

Seiring dengan perkembangan bisnis CLM yang memiliki sejumlah site di sektor pertambangan, pada tahun 2021 sistem pembukuan yang digunakan CLM dari CPS adalah sistem pembukuan online, dimana data dari site bisa langsung diterima oleh pusat (realtime).

Namun pada awal November 2022 terjadi kisruh kepemilikan saham di CLM. Agar data tentang keuangan perusahaan tetap dalam kondisi aman, Asep lalu mengajukan inisiatif ke pihak direksi  agar melakukan korespondensi dengan pihak CPS mengenai kondisi yang terjadi di CLM.

“Kita ceritakan kepada pihak CPS kalau saat ini permasalahan di CLM sedang dalam proses hukum. Kami juga minta jika ada pihak-pihak yang meminta akses database agar ditahan dulu. Lagi pula, CPS itu kontraknya dengan Pak Helmut, kenapa mereka membuka akses kepada pihak lain,” ujar Asep dalam rilis yang diterima.

Ternyata selain manajemen CLM pimpinan Helmut Hermawan, pihak lain yang juga mengaku sebagai manajemen yang sah dari CLM juga menyurati CPS perihal akses database perusahaan. Lalu pada tanggal 25 November 2022, kedua pihak yang bersengketa juga bertemu dengan  pihak CPS.

Dalam pertemuan itu, akhirnya pihak CPS memutuskan untuk membekukan sementara atau menetapkan status quo terhadap akses database CLM sampai adanya keputusan yang inkrah dari pihak pengadilan. “Atas keputusan tersebut, kami setuju asalkan akses database itu tidak diberikan kepada siapapun,” ujarnya.

Namun pada tanggal 9 Desember 2022, tiba-tiba pihak CPS melayangkan surat pemberitahuan kepada manajemen CLM pimpinan Helmut Hermawan bahwa akses database yang sebelumnya dibekukan, akan dibuka kembali dan akses database itu diberikan kepada pihak lain yang dianggapnya sebagai pihak yang sah secara hukum untuk mewakili PT Citra Lampia Mandiri (CLM).

“Keputusan ini terlalu cepat karena prosesnya masih berjalan di pengadilan,” kata Asep.

Menurutnya, database pembukuan keuangan merupakan dapur dari sebuah perusahaan. Semua kegiatan yang hanya diketahui pihak internal ada di dalam database itu. “Dan kini, rahasia itu dibocorkan oleh pihak yang selama ini kita beri amanah,” jelas Asep.

Buka data akses

Sementara itu, staf legal PT CPS, Afif Aji Satria menjelaskan, keputusan pembukaan akses database dilakukan pihaknya dengan mempertimbangkan sejumlah  hal. CPS juga, ia katakan, tidak berpihak kepada pihak mana pun.

“Pembukaan akses database kami lakukan setelah mempelajari lampiran-lampiran yang diajukan pihak yang bersengketa dan yang terdaftar di Ditjen Administrasi Hukum Umum atau AHU Kemenkumham,” jelasnya.