RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani meninjau langsung proses verifikasi dokumen UBT Umum program G-to-G Korea Selatan di Kantor BP3MI Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (20/1/2023).
Benny mengungkapkan, secara keseluruhan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) angkatan 2023 yang mendaftar ada 35.508 orang. Jumlah tersebut tergolong besar dibandung tahun sebelumnya.
“Tahun ini pendaftarnya pecah rekor. Pada 2019 hanya 19.000 orang lalu di 2022 sekitar 12.000 pendaftar. Padahal penempatan ke Korea setiap tahun kuotanya sekitar 5.000 sampai 7.000 orang,” ucap Benny.
Benny melanjutkan, dari 35.508 orang secara nasional yang mendaftar nantinya akan diverifikasi dokumen dan mengikuti tahapan selanjutnya.
“Dari 35.508 ini nanti diverifikasi lagi. Tahun 2023 kuota untuk program G-TO-Gke ke Korea Selatan hanya 18.000-an orang. Jadi persiapkan diri untuk tahap selanjutnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi, Inflasi dan PMI Manufaktur di Awal Tahun Berikan Prospek Positif
Menurutnya, jumlah CPMI 2023 sampai tembus 35.508 orang merupakan sebuah prestasi. Artinya, semakin banyak masyarakat yang datang maka semakin paham pentingnya berangkat kerja ke luar negeri dengan cara yang legal.
“Kalau pergi secara legal artinya negara hadir menjamin keselamatan, keamanan WNI ketika di negara tujuan. Terbayang gak kalau perginya ilegal. Terus ketika terjadi masalah di negara tujuan kita mau bantu gimana, datangnya sudah salah dan membuat masalah, kan repot,” paparnya.
Baca Juga: Cegah PMI Non Prosedural, Kadivim Kemenkumham Jabar Beri Penguatan UPT Keimigrasian se-Jabar
“Kita bersyukur, tahun ini pendaftarnya 35.508 orang. Dari Provinsi Jabar saja ada sekitar 4.800 orang yang daftar. Selain itu juga proses verifikasi dokumen medical check up lebih gampang, bisa dilakukan di masing-masing daerah, tidak dipusatkan di satu titik,” jelasnya.
Kata Benny, nantinya CPMI yang lolos akan berangkat ke Korea dan bekerja di sektor fishing dan manufaktur dengan bayaran gajih dalam satu bulan berkisar Rp20-30 juta.
“Kisarannya gajihnya sampai Rp30 juta (termasuk lembur),” tuturnya.