News

Viral Siswa Bentak dan Katai Gurunya, P2G: Sangat Tidak Pantas!

Radar Bandung - 08/02/2023, 21:34 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa membentak seorang guru di sebuah sekolah (Instagram)

RADARBANDUNG.id- Viral sebuah video di media sosial memperlihatkan seorang siswa SMK membentak dan memaki gurunya dengan kata kasar dan umpatan. Dalam video terlihat sang guru berdiri di depan pintu kelas, sedangkan murid di bagian tempat duduk siswa.

Keduanya terlibat perdebatan sengit. Seseorang merekam peristiwa ini dari dekat sang guru. Setelah beberapa saat bersebat, guru menutup pintu kelas, dan pergi. Siswa tersebut sempat berusaha mengejar dan mendorong pintu karena kesal kepada guru tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, peristiwa ini terjadi karena guru menegur siswanya yang telat masuk jam pelajaran. Namun, sang siswa tidak terima hingga membentak gurunya.

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim merasa miris melihat kejadian ini. Sebab, tidak ada rasa menghirmati siswa kepada gurunya.

“Berkata-kata kasar kepada siapapun apalagi guru sebagai orang tua di sekolah sangat tidak pantas. Begitulah potret bagaimana pendidikan dan pembelajaran terjadi dalam banyak kasus. Sebuah realita menghadapi kenakalan anak di sekolah dan rumah,” kata Satriwan dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2).

Dengan viralnya video ini, Satriwan yakin akan menjadi pembelajaran sekaligus sanksi sosial kepada siswa tersebut untuk tidak mengulanginya kembali. Sekaligus menjadi refleksi mendalam bagi guru, dalam membimbing dan mendidik anak.

Satriwan yakin tidak ada guru yang ingin menjerumuskan anak didiknya. Karena videonya tidak utuh, dia memberikan 2 catatan yang bisa dilakukan oleh guru menghadapi anak bermasalah.

“Jika memang anak tersebut terlambat datang sekolah, melanggar aturan, hendaknya dipanggil baik-baik, dinasihati, dan dimintai komitmen terhadap regulasi sekolah. Sesuai dengan SOP atau tata tertib sekolah,” imbuhnya.

Kedua, jika dinasihati dengan baik anak malah merespons dengan kasar, guru langsung melaporkan ke wali kelas siswa tersebut, guru BK, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau kepala sekolah. Sehingga pihak sekolah menindaklanjuti untuk meminta orang tua datang ke sekolah agar mengetahui kronologis kejadian dan tindakan anak yang sudah melanggar aturan.

“Proses mendidik itu memang membutuhkan kesabaran penuh dari guru maupun orang tua. Saya yakin dengan komunikasi yang baik dan persuasif pendekatan yang humanis serta reflektif, sebab anak-anak pada dasarnya memiliki fitrah untuk menerima segala seauatu yang baik dan benar,” pungkas Satriwan. (jpc)