RADARBANDUNG.id, TIMBULNYA sejumlah gesekan yang kerap terjadi dalam Pesta Demokrasi di Indonesia seharusnya tidak perlu terjadi kalau, masyarakat mengerti dan memahami makna dari wawasan kebangsaan.
Demikian diungkapkan Anggota DPR RI Komisi V Agung Budi Santoso, dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan dan bernegara, selasa (28/2).
Menurutnya, untuk meminimalisir terjadinya gesekan yang berujung pada perpecahaan, masyarakat harus betul-betul memahami dan mengamalkan Pancasila dalam sendi-sendi kehidupan sehingga, akan muncul rasa saling menghormati dan menghargai, toleransi dalam setiap perbedaan.
“Bangsa ini harus kembali ke Pancasila, karena itu merupakan inti agar bangsa ini kuat, bersatu dan disegani bangsa lain, ”jelas Agung ketika ditemui disela-sela acara wawasan kebangsaan di Jalan Cikutra Baru belum lama ini (27/02/23)
Agung menilai, bangsa ini harus kembali kepada jati diri yaitu Pancasila. Sebab, Pancasila lahir sebagai intisari dari berbangsa dan bernegara yang dibingkai dalam persatuan dan kesatuan.
“Justru seharusnya kita bisa menjadikan perbedaan itu sebagai perekat yang nantinya terus diturunkan kepada generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut dia, dalam konteks politik sudah dipasatikan akan terjsaji suasana dukung mendukung antara satu dan lainnya. Namun, hal itu merupakan hak setiap individu maupun lembaga politik. Bahkan, mendukung salah satu pasangan ketika alasan karena progam dan visinya bagus baginya sah-sah saja.
“jika memang berbeda pilihan silahkan tapi jangan dijadikan perpecahan. Itulah demokrasi,” tegasnya.
Agar pemilu berjalan damai tanpa lahir perpecahan, Agung menambahkan, masyarakat Indonesia harus mempunyai kedewasaan demokrasi sehingga, akan membawa kemanfaatan.
“Jadi, siapapun yang menang dalam sebuah Pemilu, tentu memiliki cita-cita yang sangat bagus yaitu, membangun daerah yang dipimpinnya nanti,” tuturnya.
Menilai Pemilu di Jawa Barat, Agung mencontohkan, dalam sejarahnya tidak mempunyai dinamika yang menjurus kepada perpecahan, seperti Kota Bandung atau Cimahi, yang sejauh ini berjalan kondusif.
“Kondisi damai seperti ini harus selalu diciptakan. Lantaran tujuannya demi kebaikan sekaligus mencegah kemungkinan datangnya pihak-pihak asing untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri di Indonesia,” pungkasnya.