RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menjadi magnet bagi Industri fashion. Yang bisa menjadi kunci bagi para pelaku usaha agar bisnisnya terus terjaga adalah inovasi dan memahami keinginan pasar.
Hal ini yang dilakukan oleh Nurlita Chaerani melalui brand fashion muslim miliknya bernama Deenha. Setidaknya, inovasi itu ditunjukan dalam koleksi terbarunya. Ia mengaplikasikan kain yang sudah melalui proses printing sublime berbagai corak untuk setiap dress yang dibuat.
“Kami buat berbagai tema, ada floral vintage hingga historical seperti tema Masjid Hagia Sophia. Semuanya dipadankan dengan warna muda yang saat ini sedang digandrungi,” kata dia dalam acara Digi RFM di Trans Luxury Hotel, Sabtu (15/4).
“Kain printing ini bisa didesain oleh kami sendiri, sehingga menjadi eksklusif, presmium dan tidak pasaran,” ia melanjutkan.
Ia memastikan bahwa selain sisi estetik, desain baju yang dibuat penuh dengan hal filosofis. Corak Floral yang didominasi earth tone secara tidak langsung mengajak konsumen untuk mencintai lingkungan.
Semua itu tak lepas dari inovasi yang terus digali, tentu harus kaya dengan referensi. Sehingga tiap busana baru yang dikeluarkan terus memiliki kebaruan. Bahkan, ia siap melayani konsumen yang ingin membuat pakaian secara custom.
Hal ini pula yang membuat produk Deenha mendapat respon positif dari konsumen yang tersebar di belahan daerah Indonesia, hingga mancanegara.
Kesan eksklusif dipertahankan dengan memilih tidak membuka reseller. Setiap produk bisa dibeli di platform jual beli online dengan akun yang terverifikasi. Harga yang ditawarkan dari mulai Rp 200 ribu hingga belasan juta rupiah. Produknya tak hanya melulu di sektor dress, mereka pun kerap membuat desain pakaian yang bisa digunakan non formal.
“Alhamdulillah pembeli produk kami tembus ke hampir semua daerah di Indonesia. Kalau luar negeri itu sampai ke Malaysia,” terang dia.
Nurlita mendorong anak muda atau pelaku usaha yang memiliki minat di bidang fashion untuk segera berbisnis. Pasalnya, potensinya masih sangat luas.
“Saya senang kalau banyak bisnis serupa. Tipsnya jaga kualitas, kepercayaan konsumen. Bekali dengan ilmu bisnis, serta jangan lupa untuk terus berinovasi agar tercipta diferensiasi,” kata Nurlita.
“Penduduk Indonesia mayoritas muslim, potensi fashion muslim gede banget. Peluang masih ada dan luas. Kalau kami cari loyal customer dan belum membuka reseller. Tapi kalau ada yang mau mulai berbisnis dan memilih konsep reseller juga silakan,” pungkasnya.