News

Wisuda 2.157 Mahasiswa, Rektor UPI Prof Solehuddin Minta Lulusan Terus Belajar dan Menyesuaikan Diri dengan Tantangan Zaman

Radar Bandung - 22/06/2023, 22:44 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mewisuda sebanyak 2.157 lulusan pada gelombang II Tahun 2023 untuk Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor di Gedung Gymnasium UPI, kota Bandung, selama dua hari, dari 21-22 Juni 2023.

“Dari 2.157 lulusan yang diwisuda pada Gelombang II ini terdapat 3 orang lulusan dengan IPK tertinggi berdasarkan jenjang (S1, S2, dan S3) dan 19 orang lulusan terbaik dari Fakultas/SPs/ Kampus UPI di Daerah berdasarkan kriteria yang ditetapkan,” kata Rektor UPI, Prof Solehuddin usai acara wisuda.

Dia menyebutkan, untuk lulusan dengan IPK tertinggi berdasarkan jenjang yaitu Amalina Zyamziah Ghani, mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK, dengan IPK 3,98; Tati Haryati mahasiswa S2 Prodi Pendidikan Agama Islam FPIPS, dengan IPK 4,00; dan Asep Sumpena mahasiswa S2 Pendidikan Olahraga-SPs, dengan IPK 4,00.

Baca Juga: bank bjb Dukung BI Sediakan Uang Rupiah Baru untuk Ramadan dan Idulfitri 2023

“Atas nama pimpinan universitas, kepada para lulusan terbaik saya menyampaikan selamat dan penghargaan yang tidak terhingga. Semoga prestasi yang telah diraih dapat menjadi bekal dan motivasi untuk melakukan pengabdian dan karier di masyarakat. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan yang telah memberikan pelayanan akademik dan bimbingan sehingga para wisudawan dapat menyelesaikan studinya dengan sukses,” tambahnya.

Dia menyebut, kesuksesan rekan-rekan menjadi modal untuk memulai fase baru dalam kehidupan. Diharapkan, agar para lulusan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat, negara, dan bangsa.

Baca Juga: Perkuat SDM, Rektor UPI Kukuhkan Delapan Guru Besar

Selain itu, Prof Solehuddin menyebut, bagi lulusan UPI yang menjadi guru mereka harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dengan tantangan kehidupan dilapangan.

“Jadi kalau misalnya saya menyebutkan era digital pun ada dimana-mana. Jadi, justru guru harus aware apa yang terjadi dilapangan, termasuk yang non guru juga sama saja,” terangnya.

“Karena industri 4.0 ini sudah meraja rela dimana-mana di setiap sektor pendidikan, artinya siapapun lulusan UPI itu harus bisa menjadi orang yang terus belajar, sehingga bisa meyesuaikan diri dengan tantangan zaman yang terus berubah,” tandasnya. (*)