RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PT PLN (Pesero) UIP JBT bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan melakukan kunjungan lapangan ke Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Cirata di Kabupaten Purwakarta serta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang.
Kunjungan lapangan yang berlangsung selama 2 (dua) hari dari 5-6 Juli tersebut dimaksudkan untuk memantau kesiapan kedua proyek tersebut.
Koordinator Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik, Husni Safruddin menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) memberikan dukungan penuh terhadap penyelesaian kedua proyek tersebut.
Husni juga menyebut akan memberikan dukungan dalam proses penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) sehingga Commercial Operation Date (COD) dapat dicapai sesuai target waktu yang telah ditentukan.
“Terkait dengan adanya kendala maupun isu-isu yang terjadi di lapangan agar segera dikoordinasikan dengan DJK agar didiskusikan untuk menemukan solusinya,” kata Husni.
General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri juga menuturkan bahwa saat ini PLN memberikan fokus penuh terhadap transisi energi demi mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.
Dirinya juga menjelaskan bahwa sampai tahun 2023, PLN berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 50 juta ton CO2.
“Sampai dengan tahun 2023 ini, PLN telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 50 juta ton, dari Business as Usual (BAU) sebesar 334 juta ton CO2 turun menjadi 284 juta ton CO2,” jelas Djarot.
Baca Juga: Motor Listrik Program TJSL PLN P2B E-Moto Sukses Curi Perhatian Dalam Gelaran EV Fun Trip
Saat ini, PLN terus menggenjot penggunaan serta pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). RUPTL (Rencana usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030 yang telah disusun bersama Pemerintah menjadi yang terhijau sepanjang sejarah, di mana 51 persen pembangunan pembangkit akan menggunakan EBT yang ramah lingkungan.
Pembangunan PLTS Apung Cirata serta PLTA Jatigede akan meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional. Saat ini, progress konstruksi proyek PLTS Apung Terbesar sudah mencapai 61,95 persen. PLTS ini akan memiliki kapasitas sebesar 145 Mega-Watt, Alternating Current (MWac) dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.