RADARBANDUNG.id- Relawan bernama Ganjar Sejati bersama para petani membangun bak penampungan air di salah satu lumbung padi di Kota Banjar. Fasilitas itu diharapkan bisa membantu para perani mengairi lahan persawahan tadah hujan seluas sekitar 60 hektare di sekitarnya.
Koordinator relawan, Sugeng Priyadi mengatakan Kegiatan gotong royong pembangunan bak penampungan air itu terletak di Dusun Sindanggalih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar
Alasan memilih lokasi tersebut, karena disana adalah salah satu lumbung padi di Kota Banjar yang selama ini selalu terkendala dalam pengairan dari saluran irigasi Sungai Citanduy.
“Kami memprakarsai untuk swasembada pembuatan bak penampungan air untuk kelompok tani di Kota Banjar. Untuk pembangunan ini rencananya hari ini atau dua hari ke depan sudah selesai,” kata dia.
Melalui kegiatannya kali ini, para relawan memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo. Kesempatan itu pun dimanfaatkan oleh para petani untuk menyampaikan harapannya terhadap Ganjar apabila terpilih menjadi Presiden Indonesia pada 2024 mendatang.
“Harapan kami tentunya memperhatikan para petani. Terutama tentang pengairan dan pupuk. Mudah-mudahan, sebagai solusi pupuk dan air itu bagi petani harapannya tentu mudah dan gampang,” ujar Sugeng.
Selama ini, para petani di Kota Banjar diakui sering mengeluhkan harga pupuk yang relatif mahal. Tak hanya itu, mereka juga kerap kesulitan mendapatkan pupuk tersebut di pasaran.
Lebih lanjut, program kegiatan relawan juga difokuskan untuk mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Sektor lainnya di sini adalah dari sektor UMKM. Untuk di Kota Banjar, UMKM sudah beberapa kali (kami) mengadakan pelatihan di sektor usaha mikro kecil menengah seperti pembuatan tahu, pembuatan roti dan pembuatan tape,” ujar Sugeng.
Sementara itu, salah seorang petani yang mengikuti kegiatan tersebut, Nana Supriatna, mengapresiasi inisiatif kelompok sukarelawan Ganjar Sejati untuk membantu meningkatkan sektor pertanian. “Kalau setelah ada bak penampungan alhamdulillah mudah-mudahan (lahan) yang luasnya 60 hektar bisa terairi semua,” ujar Nana. (dbs)
