News

Layanan Katastropik RSUD Karawang Dipuji Menkes

Radar Bandung - 17/07/2023, 16:04 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Layanan Katastropik RSUD Karawang Dipuji Menkes

RADARBANDUNG.id, KARAWANG – Upaya revitalisasi dan transformasi Center of Excellent di RSUD Karawang disambut baik Menteri Kesehatan Budi Sadikin. Langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan layanan katastropik bagi warga Jawa Barat.

Dikatakan Budi, Indonesia menghadapi beban tinggi penyakit katastropik seperti stroke, jantung, kanker dan ginjal merupakan empat penyakit penyebab kematian tertinggi sekaligus pembiayaan terbesar di Indonesia, sehingga membutuhkan penanganan cepat guna menyelamatkan lebih banyak nyawa.

“Orang sakit di Indonesia itu rangking pertamanya stroke, lalu jantung dan cancer. Kita kerjanya harus berbasis prioritas. Jadi harus beresin stroke dulu,” kata Menkes di RSUD Karawang, Sabtu (15/7).

Berdasarkan catatannya, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 44 kota yang bisa menangani stroke di periode emasnya (golden period). Hal itu terjadi karena supply side antara SDM Kesehatan dan alat kesehatan tidak seimbang.

Karenanya, Budi menilai langkah RSUD Karawang melakukan revitalisasi dan mengembangkan pusat layanan unggulan sudah tepat. Dan keunggulan tersebut harus ditularkan ke rumah sakit lain. “Tugas RSUD Karawang jangan hanya bekerja ditempatnya sendiri, harus bisa mengampu dan mentransfer kemampuannya ke rumah sakit lain di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Fitra Hergyana, Plt. Direktur RSUD Karawang menjelaskan bahwa program transformasi Center of Excellent terlaksana salah satunya berkat program pengampuan layanan prioritas yang dilakukan oleh rumah sakit vertikal Kemenkes, sesuai dengan bidang spesialisasinya.

Transformasi dilakukan dengan membangun tujuh pusat layanan unggulan diantaranya Karawang Heart and Vascular Center, Karawang Cancer Center, Karawang Uro-Nefro, Karawang Stroke Center, Karawang Woman and Child Center, Karawang Aesthetic Center, dan Pain Center.

“RSUD Karawang menjadi rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat, sehingga nanti dipersiapkan 27 kabupaten/kota akan berobat kesini, sehingga bagaimana SDM Kesehatan, alat kesehatan dan layanannya bisa kita tingkatkan, salah satunya melalui pengembangan Center of Excellent yang mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat,” terangnya.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiai mengapresiasi komitmen dari Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan direktur RSUD di Provinsi Jawa Barat.

“Komitmen ini merupakan bentuk inovasi dan kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan, memberikan pelayanan terbaik dan menjamin kualitas pelayanan kesehatan khususnya di Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Jawa Barat memiliki beberapa rumah sakit pemerintah yang telah ditunjuk menjadi fasilitas kesehatan layanan prioritas seperti kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, dan lain-lain.

Vini mengatakan, RS pengampu nasionalnya adalah RSUP dr. Hasan sadikin, RS yang diampu berdasarkan strata layanan adalah RSUD Al Ihsan, RSUD karawang, RSUD Cibinong, RSUD Kab. Bekasi, RSUD Majalaya, RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid, RSUD dr. Slamet Garut, RSUD Bandung Kiwari, RSUD Kota Depok, RSUD Sayang Cianjur, RSUD SMC Kab. Tasikmalaya, RSUD Kabupaten Indramayu, RSUD Pandega Pangandaran, RSUD R. Syamsudin dan RSUD Gunung Jati.

Sesuai komitmen kementerian Kesehatan RI dalam menegakkan transformasi sistem kesehatan dengan menghadirkan 6 pilar transformasi penopang kesehatan indonesia, salah satu di antaranya adalah transformasi layanan rujukan.

“Pilar ini menitik beratkan salah satunya pada jejaring pengampuan layanan prioritas. Jejaring pengampuan layanan prioritas dimaksud di antaranya untuk layanan prioritas kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, DM, TB, KIA dan lain-lain,” tambahnya.

Sepuluh penyakit penyebab kematian tertinggi di Provinsi Jawa Barat meliputi stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes, tuberkulosis, sirosis, kanker paru, dan sebagainya.

Utilisasi untuk penyakit katastropik di fasilitas kesehatan di Jawa Barat yang tertinggi adalah jantung, stroke, kanker, gagal ginjal, thalasemia, hemofilia, leukimia dan sirosis hepatitis. (dbs)


Terkait Jawa Barat
Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tutup Galian C Gunung Kuda Cirebon yang Telan Belasan Korban
Jawa Barat
Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tutup Galian C Gunung Kuda Cirebon yang Telan Belasan Korban

RADARBANDUNG.ID, CIREBON – Kejadian mengerikan terekam kamera atas musibah yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Area yang merupakan tambang rakyat di kawasan Gunung Kuda Cirebon Jawa Barat, longsor pada Jumat (30/5/2025) dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Sebanyak belasan orang dikabarkan tewas akibat longsor dikawasan Gunung Kuda Cirebon Jawa Barat. Sementara itu delapan orang sisanya dilaporkan […]

Seragamkan Hari Sekolah di Jabar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Belajar Cukup sampai Jumat, Sabtu Libur
Jawa Barat
Seragamkan Hari Sekolah di Jabar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Belajar Cukup sampai Jumat, Sabtu Libur

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali membawa gebrakan. Dalam acara ‘Nganjang ka Warga’ yang digelar di Kabupaten Subang, Dedi secara terbuka mengusulkan perubahan dalam sistem pendidikan di Jawa Barat yakni hari sekolah cukup sampai Jumat, Sabtu libur. “Untuk itu, yang berikutnya saya akan mengajak para kepala daerah, bupati dan wali kota, […]

Mantap! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ancam Kepala Dinas Pendidikan Mundur Jika Ada Peristiwa yang Timpa Pelajar di Atas Jam 9 Malam
Jawa Barat
Mantap! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ancam Kepala Dinas Pendidikan Mundur Jika Ada Peristiwa yang Timpa Pelajar di Atas Jam 9 Malam

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan aturan jam malam bagi para siswa di Provinsi Jawa Barat akan mulai berlaku pada 1 Juni 2025. Hal ini sesuai setelah beredarnya Surat Edaran Nomor 51/ PA.03/Disdik yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Pada surat edaran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut, tertulis aturan […]

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Soal Marah-marah pada Suporter Persikas Subang, Ingatkan Pemda Tak Boleh Ikut Campur dalam Pengelolaan Klub Bola
Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Soal Marah-marah pada Suporter Persikas Subang, Ingatkan Pemda Tak Boleh Ikut Campur dalam Pengelolaan Klub Bola

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali buka suara perihal sikapnya yang marah terhadap suporter klub sepak bola di Subang yakni Persikas. Kemarahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ini sempat viral di dunia maya. Sembari berolahraga pagi di area sawah dekat kediamannya, Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjelaskan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.