News

Tingkatkan Kemistri Antar Pemain

Radar Bandung - 17/07/2023, 21:29 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
FIGUR : Gilang Angga Kusumah, mantan pemain Persib Bandung. (Foto : GATOT POEDJI UTOMO/RADAR BANDUNG) 

RADARBANDUNG.id, PADALARANG – Kurangnya kemistri antar pemain dianggap biang dari buruk nya performa Persib bandung, ditiga laga pembuka Liga satu Indonesia 2023-2024.

Hal tersebut diungkapkan mantan pemain Persib Gilang Angga Kusumah, saat ditemui di Lapangan Sepakbola Pusdikkav, Padalarang Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini.

Menurutnya, secara kualitas individu pemain tidak ada yang bisa dikritisi sebab, nyaris semua pemain yang berlaga di skuad “Maung Bandung” saat ini berlabel tim nasional.

“Namun yang saya lihat, secara kemistri masih jauh dari kata sempurna. Kita lihat kemarin melawan Dewa United koordinasi pertahanan Persib masih sangat buruk. Ada beberapa momen lepas bola imbas tidak ada koordinasi yang baik,” kata Gilang Angga.

Sejauh ini, dalam tiga laga terakhir banyak yang mengkritisi lemahnya pertahanan tiga center back Persib. Namun kata Gilang, yang harus dievaluasi adalah kekompakan permainan antar lini baik pada saat menyerang maupun dalam kondisi bertahan.

“Kita lihat bersama koordinasi dari lini belang, tengah, hingga depan belum maksimal. Dalam kesempatan bertahan seharusnya semua lini bisa saling jaga pertahanan,” ucapnya.

Dia menambahkan, permasalahan pada klub yang pernah dibelanya itu bukanlah dalam perombakan pemain.

“Bagi saya tak perlu banyak dirombak, mungkin jikalau perlu hanya 20 persen pemain saja. Namun perlu dipertanyakan apakah dengan dirombak bisa menjakin kemistri antar pemain bisa berjalan, maka dari itu kemistrilah yang penting,” tuturnya.

Sementara itu saat disinggung Ditanya mengenai pandangan Mengenai kemajuan sepakbola Indonesia, dia menyoroti maraknya pemain naturalisasi dan asing yang bisa saja menghambat kemajuan pemain lokal.

“Kita lihat semakin banyak pemain naturalisasi di timnas maupun klub, seharusnya bisa diminimalisir agar bakat-bakat lokal bisa terus berkembang,” ujar dia

Gilang memberikan contoh, beberapa dekade ke belakang dimana ada pembatasan pemain asing dan naturalisasi. Banyak pemain lokal yang menonjol di Liga Indonesia, imbasnya Timnas Indonesia tidak kekurangan pemain bagus.

“Saya kira penting kiranya menimbang pemain asing dan naturalisasi, pasalnya banyak pemain lokal yang tergerus imbas kebijakan tersebut,” ujar dia.

(gat/kus/b).