RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan konsep layanan haji ramah masyarakat lansia (lanjut usia) akan berlanjut dan terus disempurnakan. Semua teknis pemberangkatan, saat ibadah hingga kepulangan pada tahun ini dinilai sudah baik.
Sejak pemberangkatan di embarkasi hingga kepulangan layanan yang diberikan tidak terputus. Hal ini menjadi salah satu kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Di asrama haji, misalnya, jamaah yang masuk dalam lansia mendapat layanan prioritas seperti ketika menjalani pemeriksaan dokumen, kesehatan, masuk kamar dan lain sebagainya,” ungkap Anggota Tim Pengawas PPIH Arab Saudi 1444 H Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Wibowo Prasetyo dalam keterangan medianta, Jumat 21 Juli 2023.
Demikian pula ketika akan naik pesawat, selalu ada petugas kloter yang siaga memantau dan mendampingi dan memenuhi keperluan para jamaah. Saat di Arab Saudi, saat berada di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (gelombang 1) dan Bandara King Abdul Aziz Jeddah (gelombang kedua) para petugas menjalankan tugas dengan baik di saat para jmaah kelelahan.
“Petugas laki-laki atau perempuan mendampingi, menuntun, bahkan tak sedikit yang membopong dan menggendong jamaah lansia. Sebagian lagi membantu mengambilkan makanan, menyuapi, mengantar ke toilet, bahkan membersihkan kotoran mereka saat buang hajat,” ujar Wibowo.
Saat berada di hotel, mobilisasi, hingga pemantauan dan pemeriksaan Kesehatan terus dilakukan. Kemudian, pada fase puncak haji, para petugas melakukan pengawalan, memastikan setiap ibadah tidak terlewat.
“Kita tahu, sejatinya jamaah lansia tak kali ini saja ada. Namun melihat begitu besarnya kuota tahun ini, yakni 229.000 orang dan jumlah jamaah lansia pada hampir 70.000 orang, maka keputusan g membuat tema dan layanan dan khusus (lansia) adalah sebuah terobosan besar,” tegasnya.
Menurut dia, haji yang masuk kategori Lansia adalah sebuah keniscayaan. Model dan sistem layanan baru ini bertujaun memberikan kemudahan, kebaikan, ketenangan, dan kenyamanan bagi puluhan ribu jamaah lansia Indonesia.
“Tentu sebagai sebuah model layanan anyar, ‘Haji Ramah Lansia’ belum sepenuhnya bisa berjalan dengan sempurna. Saya menyadari dan melihat masih ada beberapa poin yang perlu dievaluasi dan segera dibenahi. Meski sudah ada 4.500 lebih petugas, tapi jumlah itu sangatlah kurang. Namun konsep ini telah menjadi modal besar Indonesia bagi penyelenggaraan di masa mendatang,” jelasnya. (dbs)