RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Peran perempuan di berbagai sektor sudah mengalami peningkatan. Namun, hal itu tidak menjadikan pekerjaan rumah pemerintah selesai. Karena, tak sedikit perempuan terganjal untuk berperan akibat kualitas Pendidikan yang tak maksimal.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah menilai ada banyak perempuan yang memiliki pengaruh atau mewakili di sektor sosial, politik, ekonomi hingga pemerintahan.
“Ketika kemudian mereka bekerja keras di dalam bidangnya masing-masing harus bersaing, maka mereka memiliki kompetensi yang memadai dan itu harus kita maksimalkan,” kata Ledia saat dikonfirmasi, Selasa (25/7).
Kompetensi perempuan tersebut bisa dimaksimalkan melalui pendidikan, keterampilan, kursus hingga pemagangan. Termasuk perempuan yang kini maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg).
“Memang harus disiapkan partai politiknya, termasuk yang bersangkutan sendiri harus menyiapkan dirinya sendiri,” ujarnya.
Menurut dia, pendidikan Indonesia belum terlalu memberikan kesempatan yang lebih banyak. Dalam arti, kesempatan meningkatkan kualitas agar bisa diakses oleh perempuan masih sedikit.
Ditambahkan Ledia, peningkatan kompetensi perempuan menjadi bagian yang penting untuk membangun ekosistem pendidikan. Sehingga kaum perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Lalu lingkungan yang bisa membuat mereka tumbuh kembang dengan baik, memiliki banyak keterampilan dan kompetensi dan siap bersaing dalam dunia global,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Ledia, pemerintah harus menyiapkan SDM untuk bisa bersaing di kancah internasional. Mengingat dunia semakin terhubung. Imbasnya orang makin banyak bersaing dan berinteraksi di sekitar kita.
“Ada cukup banyak perempuan yang siap bersaing dan sudah mulai merambah kancah internasional, tetapi lebih banyak lagi yang belum mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik,” tandasnya. (dbs)