RADARBANDUNG.ID, KAB BANDUNG – Terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang ada di Kabupaten Bandung Barat, membuat pembuangan sampah menjadi tersendat. Bahkan, TPA tersebut kini pun ditutup sementara hingga api benar-benar padam.

Kepala DLH Kabupaten Bandung, Asep Kesumah menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti kegiatan penanaman pohon yang berlangsung di Taman Hutan Raya Ir. Juanda, Ciburial, Cimenyan Kabupaten Bandung. Foto : PUTRA WAHYU PURNOMO/RADAR BANDUNG
Kondisi tersebut menyebabkan, pengiriman sampah menuju TPA Sarimukti tersendat dan membuat armada pengangkut sampah yang bertugas mengirim ke TPA terhenti sementara.
Salah seorang sopir truk pengangkut sampah DLH Kabupaten Bandung, Tomson mengatakan saat ini truk pengangkut sampah masih tertahan di garasinya, di Kampung Citaliktik, Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
“Saat ini untuk armada posisinya tertahan di garasi karena ada penghentian sementara, sementara tiap armadanya sudah terisi sampah dan tinggal kirim,” kata Tomson, Kamis (24/8).
Dirinya mengaku, saat ini pihaknya hanya menunggu instruksi dari pimpinannya terkait pengiriman sampah tersebut. “Sekarang diam dulu, itu untuk antisipasi juga karena di sana pun sedang terbakar jadi biar tidak menyulitkan ke damkar yang bertugas memadamkan,” ungkapnya.
“Dari dinas juga menginstruksikan agar diam dulu sembari menunggu instruksi dari pusat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Asep Kesumah membantah terjadinya penumpukan sampah di Soreang. Ia menyebut pengiriman sampah ke TPA Sarimukti saat ini terus dilakukan oleh pihaknya.
“Belum ada penghentian pengiriman sampai hari ini, kalau situasinya makin buruk kemungkinan baru kita ambil untuk menghentikan dulu pengiriman, tapi sampai sekarang belum sih,” kata Asep.
Dirinya menjelaskan, kendati kebakaran yang terjadi di Sarimukti makin meluas, masih ada zona lain di TPA tersebut yang tidak mengalami kebakaran. “Kebakarannya kan tidak di semua zona, di zona yang terbakar kini terus diupayakan untuk pemadamannya kan,” ujarnya.
“Kalau pembuangan sampahnya kita menggunakan zona lain,” tambah dia.
Dirinya pun membantah terkait adanya informasi terkait penumpukan mobil pengangkut sampah yang terjadi di pangkalan Citaliktik, Soreang.
Menurutnya kondisi tersebut adalah strategi dari timnya untuk mengatur waktu agar tidak terjebak di TPA Sarimukti.
“Itu mah belum berangkat saja, karena dari kami memang belum ada penutupan, itu anak-anak hanya mengatur ritme keberangkatan saja biar tidak diam di sana (TPA),” bebernya.
Ia pun mengklaim, layanan pengangkutan sampah di masyarakat pun hingga kini tetap berjalan seperti biasa. Kendati ada pengaruh dari pembatasan pembuangan ke TPA sejak 14 Agustus lalu.
“Sejak 14 Agustus kemarin memang sudah ada pembatasan, itu kaitannya dengan kapasitas TPA yang sudah overload, jadi bukan karena kebakaran,” pungkas Asep. (rup)