RADARBANDUNG.id- Setelah meninjau gudang Bulog di Jawa Barat dan Jakarta, Presiden Joko Widodo kemarin (12/9) meninjau pasar tradisional.
Yang didatangi adalah Pasar Kranggot di Cilegon. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengetahui bahwa harga beras masih tinggi.
Jokowi menuturkan, permasalahan harga beras masih terjadi di Pasar Kranggot. Meski demikian, dia memastikan Badan Pangan Nasional/National Ford Agency (NFA) dan Bulog akan melakukan operasi pasar secara masif dalam waktu dekat.
Baca Juga: Pemerintah akan Salurkan Bantuan Pangan Beras Mulai 11 September
Pemerintah juga mulai menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Distribusi berlangsung hingga November mendatang.
”Yang kedua, Bulog juga melakukan operasi pasar ke ritel-ritel Cipinang. Semuanya akan diguyur beras secara masif,” ujarnya, dilansir Jawapos.com. Dengan cara itu, diharapkan harga beras turun.
Baca Juga: Cek Bansos PKH Kemensos.go.id 2023 Tahap 3, Pencairan Juli-September
Bansos beras untuk 21,3 juta KPM semula akan disalurkan mulai November hingga Desember. Namun, jadwal tersebut dimajukan untuk mengantisipasi dampak El Nino. Masyarakat bisa mengecek sendiri secara online apakah termasuk penerima bantuan atau tidak.
Pada bagian lain, Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menjaga stok beras dari hulu. Caranya, menyiapkan lebih dari setengah juta hektare lahan untuk area tanam dan benih. Tujuannya, meningkatkan produktivitas hasil panen serta menjaga stok beras nasional di tengah masalah iklim El Nino.
Antisipasi tersebut dilakukan lewat Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino. Perluasan area tanam itu tersebar di enam provinsi utama dan empat provinsi pendukung. Program itu dijalankan sepanjang Agustus sampai Oktober tahun ini.
Program Gernas Pangan tersebut disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi. Dia mengatakan, sejak awal pemerintah menyiapkan langkah antisipasi iklim. Mulai pengaturan distribusi benih, pupuk, hingga penanganan panen dan pascapanen.