RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Menteri BUMN, Erick Thohir terus mendorong percepatan perkembangan pengusaha di sektor ultra mikro di Tanah Air. Selain itu, ia menekankan adanya perluasan pembiayaan, termasuk bagi masyarakat disabilitas.
Salah satu BUMN yang diminta untuk aktif adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Berdasarkan data, total nasabah PNM di Inonesia sudah mencapai 14,8 juta yang tersebar di 6.018 kecamatan atau 434 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, sudah lebih dari tiga juta nasabah di antaranya berasal dari Jawa Barat.
Total penyaluran PNM Mekaar secara nasional dari 2020 sampai 2022 Rp 140,4 triliun. Rinciannya pada 2020 Rp 26,9 triliun, 2021 ada di angka Rp 49,4 triliun, dan di 2022 mencapai Rp 64,1 triliun. Sementara itu per Agustus 2023 penyaluran PNM Mekaar sudah mencapai Rp 45,6 triliun ke 14,8 juta nasabah.
Erick Thohir mengapresiasi PNM Mekaar sudah berkontribusi dalam hal menciptakan lapangan kerja dengan memberikan layanan pinjaman modal bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultramikro.
“Nasabah PNM di Jawa Barat saja sudah ada tiga juta, kurang lebih sudah Rp 9 triliun digelontorkan. Artinya program yang prorakyat seperti PNM Mekaar ini menjadi salah satu solusi kita membuka lapangan kerja” kata Erick seusai silaturahmi dengan keluarga besar PNM bertajuk “Halo-Halo PNM Bandung! #sudahlamatakjumpa”, di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/9).
Selain itu, ia pun menyoroti bahwa PNM menjalankan visi dalam pemberdayaan dengan mempekerjakan masyarakat yang masuk kategori disabilitas. “Sekarang di PNM Mekar ada 200-an (pegawai) disabilitas yang dirangkul, dengan 20 ribuan nasabah dari kalangan disabilitas,” ucap dia.
“Kita tidak mau kesenjangan kaya dan miskin makin lebar. Kita harus bisa lebih banyak lagi membantu masyarakat yang membutuhkan, Indonesia harus dibangun dengan kerjasama dan rasa peduli yang tinggi,” ia melanjutkan.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyatakan komitmen PNM dalam pemberdayaan nasabah ultramikro melalui pembiayaan dan pendampingan tidak memandang bulu.
Hal ini sejalan dengan konsen Perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Pada pilar ekonomi PNM membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
“Ibu-ibu yang mau usaha kami dampingi, tanpa melihat keterbatasan fisik. Karena justru di situlah PNM hadir memberi pelayanan bagi mereka yang butuh bantuan untuk mengurangi kesenjangan sosial,” jelas Arief. (dbs)