RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan mengenai data intelejen pada pekan lalu. Lantas, hal itu membuat beragam reaksi dan kritik dari berbagai kalangan hingga ramai dibahas di media sosial.
Diketahui, pernyataan mengenai data intelejen itu ia sampaikan di depan relawan pendukungnya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).
Konteksnya adalah ia mengaku tahu berbagai informasi dan keinginan partai politik menjelang Pemilu 2024 dari intelejen, seperti BIN hingga TNI. Meski begitu, ia tidak memberikan penjelasan lebih detil dari pernyataan yang dilontarkannya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa dirinya rutin mendapatkan laporan intelejen dari berbagai institusi.
“Saya itu ya rutin mendapatkan laporan, baik dari intelejen kepolisian, intelejen TNI, intelejen di BIN. Rutin mendapatkan laporan. Baik itu berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial. Rutin dan semua presiden sama,” terang dia saat ditemui usai meninjau PT. Pindad di Kota Bandung, Selasa (19/9).
Presiden Joko Widodo juga tak mau menanggapi berlebihan mengenai penilauan dan kritik yang ditujukan pada dirinya, karena dianggap mengganggu tatanan demokrasi.
“Ya gimana, memang di undang-undangnya harus laporan kepada presiden. Kalau BIN itu harus laporan kepada presiden, semua ada coba dibuka. Jadi biasa saja,” pungkasnya. (dbs)