RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan di Kabupaten Bandung pada tahun 2022 berada di atas rata-rata di wilayah Jawa Barat dengan angka 73,16. Meski begitu, ada sejumlah hal yang harus dibenahi, khususnya dalam hal Indeks Pendidikan.
Hal ini yang menjadi latar belakang lahirnya program Personal Advancement and Career Enhancement (PACE) dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Program GA Inc ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan hidup peserta didik.
Mereka menyasar 1.500 peserta didik di hampir 50 sekolah menengah pertama (SMP) yang berada di kawasan Kabupaten Bandung, seperti Baleendah, Banjaran, Dayeuhkolot dan Pameungpeuk.
Keterampilan hidup yang diberikan mencakup berbagai aspek serperti perilaku etis, kematangan emosi dan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kesadaran gender, pengembangan pribadi dan relasi sehat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana mengatakan pengembangan karakter remaja sangat penting dan perlu peran aktif dari berbagai pihak.
“Kabupaten Bandung memiliki potensi geografis terbesar kedua di Jawa Barat, seingga menjadi potensi besar pembangunan jika terkelola dengan baik,” ucap dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Guru Bimbingan Konseling (MGBK), Euis Hernawati menyatakan bahwa anak membutuhkan bimbingan untuk mengetahui potensi dan karir yang ingin digapai. “Anak-anak dapat mulai mencari jati diri dan dengan modul PACE bisa membantu mengembangkan diri mereka,” katanya.
Herbet Barimbing selaku SPACE (Stunting Prevention, Adolescent Health, and End of Violence Against Children and Youth) Program Manager Plan Indonesia mengatakan Indeks Pembangunan Manusia salah satu indikatornya adalah pendidikan.
“Intinya bagaimana mereka mengenal dirinya. Lalu, menguatkan nilai-nilai mengenai kesetaraan gender, kemudian bagaimana mereka mengelola emosi..pubertas. hak kesehatan seksual,” jelasnya.
“Pendidikan karakter penting itu penting, dan bagaimana melakukan pendekatannya pun lebih penting. Makanya modulnya diusahakan se Fun mungkin,” ia melanjutkan.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti menyatakan bahwa pihaknya ingin melanjutkan kesuksesan program sebelumnya Degnan transisi program yang menata kembali intervensi dan area target untuk meningkatkan dampak bagi anak perempuan yang lebih luas.
“Kami ingin menunjukkan dengan pengembangan diri melalui program PACE. Anak-anak terutama perempuan bisa memilih masa depan yang mereka inginkan,” imbuh dia. (dbs)