RADARBANDUNG.id, SAGULING- Keracunan massal yang menimpa puluhan siswa SDN 3 Jati, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga usai menyantap jajanan di sekitar sekolah.
Berdasarkan data sementara, 34 siswa mengeluhkan gejala keracunan usai mengonsumsi salah satu jajanan aci mini (cimin) pada Selasa (26/9/2023), sehingga harus mendapat penanganan medis.
Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan, untuk memastikan pihaknya telah mengambil sempel bahan baku pembuatan cimin untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda.
“Yang dibawa itu (sampel), terigu, bubuk cabai kering, penyebap rasa, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, dan bahan baku tepung singkong tapioka,” kata Burhan, Kamis (28/9/2023).
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab keracunan dengan pasti setelah dilakukan uji tes laboratorium pada sempel bahan baku cimin. “Sedang diinvestigasi, kita juga sudah mengambil sampel bahan baku untuk dilakukan uji laboratorium, kurang lebih 1-3 hari hasilnya sudah keluar,” ujar Burhan.
Sementara itu, rincian korban keracunan dirawat inap sebanyak 15 orang, 13 pasien ditangani rawat jalan, 3 pasien di Rumah Sakit Kartini, 1 orang di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, 1 orang di Klinik Assyidha, Rumah Sakit Dustira 1 orang.
“Para pasien masih ditangani di klinik swasta, puskesmas dan rumah sakit. Hingga saat ini jumlah korban keracunan sementara 34 orang,” kata Burhan.
Ia mengungkapkan, siswa yang berdatangan ke puskesmas rata-rata merasakan gejala yakni seperti diare, muntah, dan demam, itu ciri-ciri yang keracunan. Lalu pihaknya juga telah menyiapkan antisipasi adanya tambahan korban keracunan ini.
“Para siswa (korban) merasakan gejala muntah, diare, dan demam itu kan identik dengan gejala keracunan makanan. Untuk mengantisipasi adanya korban lagi, melihat bed di puskesmas sudah full, kita sudah mempersiapkan 10-15 bed darurat,” tutur Burhan.