News

Pengembangan Sistem Informasi Pertanian Padi Organik

Radar Bandung - 11/10/2023, 10:09 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, TASIKMALAYA- Kelompok Tani Mukti Sadaya merupakan kelompok tani yang bergerak dalam bidang pertanian padi organik yang berada di Kampung Tegalaja, Desa Pagersari, Kec. Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Pengembangan Sistem Informasi Pertanian Padi Organik

Kelompok Tani Mukti Sadaya saat FGD bersama Tim dari Universitas Islam Bandung, Universitas Siliwangi dan Kemendikbudristek di Kampung Tegalaja, Desa Pagersari, Kec. Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Foto : FOR RADAR BANDUNG

Salah satu produk unggulannya adalah beras organik dengan merek CITAS. Produk pertanian padi organik yaitu beras organik CITAS, sudah pernah dipromosikan oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada pemeran produk di Belanda, Turki dan rencananya akan dipromosikan di Filipina.

Kelompok Tani Mukti Sadaya juga sempat dijadikan objek penelitian bagi para peneliti dari dalam dan luar negeri seperti negara Malaysia, Belanda dan Jepang.

Baca Juga :DPRD Cimahi Kecewa Pernyataan Tito Karnavian

Untuk mengembangkan Kelompok Tani Mukti Sadaya, pada Hari Selasa Tanggal 10 Oktober 2023, tim yang terdiri dari Universitas Islam Bandung, Universitas Siliwangi dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan melakukan pengembangan Sistem Informasi Pertanian Padi Organik. Kegiatan ini dihadiri oleh Pembina Kelompok Tani, Ketua Kelompok Tani dan Anggota Kelompok Tani. Keunggulan pertanian padi organik ini adalah mengenai pemupukan, ketika para petani lainnya kesulitan mendapatkan atau membeli pupuk, anggota petani organik ini dengan mudahnya dapat membuat sendiri.

Pada kelompok tani Mukti Sadaya diberikan kemudahan dalam pembiyaan pertanian, para anggota kelompok dapat meminjam modal untuk pengolahan sawah dari pembina kelompok tani dan dapat dibayar tanpa bunga ketika panen tiba. Dalam kegiatan FGD ini, terungkap bahwa pada kelompok Tani Mukti Sadaya belum melakukan pemetaan lahan lokasi padi organik dan pembukuan hasil pertanian masih dilakukan secara manual.

Lokasi dan luasan lahan padi organik hanya dimiliki oleh para penggarap padi semetara pembukuan-pun masih dilakukan oleh ketua dan pembina-nya saja. Dengan adanya kebutuhan tersebut, tim akan mengembangkan Sistem Informasi Pertanian Padi Organik dengan fitur identifikasi lahan pertanian dan database hasil pertanian yang berbasiskan web.

Baca Juga :Hujan Mulai Guyur Cimahi

Dari sisi pemasaran, para petani di Kelompok Tani Mukti Sadaya berharap adanya penyerapan hasil pertanian padi organik oleh pemerintah atau lembaga terkait dengan harga yang layak.

Dengan adanya masukan dari elemen masyarakat ini, diharapkan akan menyempurnakan Sistem Informasi Pertanian Padi Organik yang kedepannya dapat dipergunakan untuk pengembangan Kelompok Tani Mukti Sadaya. Hasil FGD diterima oleh Ketua Kelompok Tani Organik yaitu Pak Papit dan Pembina Kelompok Tani Mukti Sadaya Organik yaitu Bapak H. Ade Suherman.

Penulis: Irland Fardani, Ivan Chofyan, Zulfikar Noormansyah. (*)