News

Peringati Hari Pangan Sedunia, Fakultas Teknik Ketahanan Pangan Pascasarjana Unpas Gelar Seminar

Radar Bandung - 24/10/2023, 11:15 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
Peringati Hari Pangan Sedunia, Fakultas Teknik Ketahanan Pangan Pascasarjana Unpas Gelar Seminar

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Peringati Hari Pangan Sedunia, Fakultas Teknik Ketahanan Pangan Program Pasca Sarjana Universitas Pasundan menggelar seminar bertema “Indigenous Knowledge Lokal”.

“Kami mengusung tema kearifan lokal terkait ketersediaan pangan yang mengandalkan tumbuhan dan bahan pangan lokal,” ujar Ketua Pelaksana Seminar Tien R. Muchtadi.

Tien mengatakan, banyak bahan pangan lokal yang bisa dikembangkan menjadi makanan pokok dan makanan pendamping bagi masyarakat.

“Hanya tinggal bagaimana kita menyosialisasikan keberadaan bahan makanan tersebut agar lebih dikenal masyarakat,” tambahnya.

Seminar yang digelar pasangan Senin (23/10/2023) tersebut juga menghadirkan sejumlah UMKM yang menjadi peserta bazzar, dimana mereka bisa menyajikan makanan olahan dari bahan dasar bahan pangan lokal sehingga lebih menarik.

Sementara itu, Rektor Unpas Eddy Jusuf Sp,M.Si mengatakan, indigenous knowledge bukan hanya di bidang pangan saja, tetapi itu disetiap daerah setiap geografi itu ada indigenousknowledge.

“Bisa diberbagai bidang yang belum terupload, dan saat ini karena bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, maka di bidang pangan itu sendiri harus ada peran perguruan tinggi, bagaimana indigenous knowledge atau pengetahuan seperti pengalaman belum dimodifikasi dalam keilmuan. Jadi bagaimana dari teks knowledge menjadi eksplisit knowledge,” jelasnya.

Dijelaskannya, jika saat ini memang diperlukan peran perguruan tinggi agar negara tak mengandalkan lagi impor pangan dari negara lain, salah satunya tetap mensosilisasikan pangan lokal di daerahnya.

“Jadi masyarakat mengkonsumsi pangan sesuai dengan local di daerah, tidak perlu dipaksakan sama apalagi saat ini ada kekurangan produksi beras karena berkurang sudah terbatasnya lahan, maka kita perlu persepsikan dengan dikembangkan umbi-umbian, sorgum, atau ketela pohon, itu sebagai indigenousknowledge yang harus dikembangkan dan itu peran mensosialisasikannya,mendistribusikannya dan menghilirasikannya salah satunya peran dan tugas dari perguruan tinggi dan UMKM,” terangnya.

Meskipun demikian, Eddy menjelaskan salah satu tantangan terberat dalam mengenalkan pangan lokal di perguruan tinggi salahsatunya yakni karena peguruan tinggi saat ini dihuni oleh generasi millennial.

“Mereka tidak mengenal makanan lokal seperti umbi-umbian, atau beras analog jadi kita harus terus melakukan sosilisasi terus kepada mahasiswa untuk mengenalkannya sebagai upaya ketahanan pangan,” pungkasnya. (mur)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.