News

Ingin Konsultasi dengan Apoteker atau Cari Obat? Aplikasi Tanya Obat Bisa jadi Alternatif

Radar Bandung - 26/10/2023, 23:36 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pusat Unggulan Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PHARCI) dan PT Dienggo Kreasi Nusantara mengembangkan aplikasi Tanya Obat. Beragam fitur bisa dimanfaatkan masyarakat yang ingin memesan hingga konsultasi dengan apoteker yang tersertifikasi.

Aplikasi ini bisa membantu masyarakat menemukan obat yang cocok untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Peran apoteker sebagai tenaga kesehatan profesional lewat Tanya Obat akan memberi pengetahuan terkait manfaat dan risiko obat pada masyarakat.

Selain itu, peningkatan penggunaan obat dan produk kesehatan perlu diiringi dengan peningkatan edukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya penggunaan yang tidak tepat yang dapat membahayakan pengguna.

Founder Tanya Obat, Mariska Mahfud menjelaskan inovasi ini merupakan bagian dari upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi. “Apoteker adalah tenaga kesehatan dengan kompetensi di bidang kefarmasian. Jadi, semua kebutuhan obat konsultasinya langsung dengan apoteker, jadi tenaga ahlinya memang apoteker,” tuturnya.

Di sisi lain, peran Tanya Obat ia yakini strategis mengingat Indonesia yang kini tengah menghadapi berbagai isu kesehatan. Pertama, terjadi transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular telah mendominasi penyebab kematian yang lebih tinggi dari penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2018). Terlebih, penyakit tersebut bersifat kronis (jangka panjang).

Faktor lainnya, berbagai penyakit infeksi juga masih mengancam, seperti tuberculosis, HIV/AIDS, dan demam berdarah. Beberapa strain baru dari virus dan bakteri penyebab infeksi juga menimbulkan masalah yang lebih kompleks, misalnya tuberkulosis resisten obat dan COVID-19 yang belakangan ini menjadi isu global.

Selain menurunkan kualitas hidup penderita, apabila tidak terkendali, penyakit tersebut juga menurunkan produktivitas serta menimbulkan beban baik bagi individu maupun pemerintah. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan (promotif), mencegah penyakit (preventif), dan meredakan penyakit (kuratif) yang melibatkan peran kolektif berbagai tenaga kesehatan.

Menurutnya, apoteker, seperti kita tahu, menjadi salah satu kunci dalam pelayanan kesehatan karena berperan menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan. Apotek adalah salah satu sarana pelayanan kefarmasian yang dekat dengan masyarakat, oleh karena itu kualitas pelayanan di apotek akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

Apoteker juga berperan penting dalam pemberian informasi obat dan edukasi kepada masyarakat. Terlebih, era digital arus teknologi dan informasi berkembang pesat sehingga informasi tentang pengobatan dapat diakses masyarakat dengan mudah.

“Platform ini bisa memudahkan masyarakat yang ingin mencari obat, atau konsultasi dengan apoteker. Tanya Obat merupakan one stop pharmacy yang menghadirkan pelayanan kefarmasian kepada pasien melalui penyediaan informasi obat secara visual dan tekstual dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien, serta fitur konsultasi apoteker untuk penggunaan obat yang lebih tepat,” jelasnya.

Sementara itu, Co Founder Tanya Obat, Sofa Dewi Alfian menyatakan pada 2023, Tanya Obat merencanakan strategi pengembangan dengan mengedepankan perannya sebagai solusi bagi masyarakat dan apoteker dalam hal edukasi informasi kesehatan dan pelayanan farmasi klinis sehingga masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

Dalam pengembangannya, Tanya Obat membawa lima inovasi utama antara lain: Cari Apotek, fungsinya mempersingkat waktu pencarian dan keakuratan lokasi apotek bagi pengguna untuk melakukan transaksi pembelian obat/produk. Fitur lainnya adalah Beli Obat, Tanya Apoteker, Artikel Kesehatan dan Pengembangan Profesional Berkelanjutan untuk Apoteker (Webinar; E-Module, Coaching Clinic).

“Konsultasi ini, semisal ada kondisi yang bisa ditangani oleh obat-obat bebas tentunya bisa oleh apoteker tapi jika perlu diagnosa lebih lanjut itu harus pemeriksaan langsung ke dokter,” paparnya. (dbs)