RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Turnamen Futsal Rasyid Rajasa 2023 segera memasuki babak akhir. Pada Minggu (18/11/2023) dua partai semi-final berlangsung sengit dan telah menghasilkan pemenang.
Dua partai semi-final mempertemukan antara SMK IGASAR menghadapi SMA 4 Bandung, dan dilanjutkan pertandingan antara SMA 27 Bandung menghadapi SMA 18 Bandung.
Di pertandingan pertama, dukungan penuh ratusan suporter dari SMA 4 menjadi suntikan motovasi untuk menyingkirkan kuda hitam SMK IGASAR dengan skor ketat 2-1.
Permainan disiplin dengan transisi dari bertahan ke menyerang menjadi kunci kemenangan SMA 4. Ditambah dengan kuatnya pertahanan mereka, sehingga membuat manuver-manuver pemain IGASAR mentok di depan gawang.
Kejutan justru terjadi di pertandingan kedua, dimana SMA 27 yang selalu didukung ratusan suporter sejak babak penyisihan, lengkap dengan drum dan chants sepanjang pertandingan kali ini terhenti.
Baca Juga: Susah Cari Kerja, Rasyid Rajasa Dorong Ibu-ibu dan Anak Muda Jadi Pelaku Usaha
Mereka tak kuasa menahan eksplosivitas pemain-pemain SMA 18 yang bergerak efisien. Skor tercipta dengan gap cukup besar, 7-2 untuk SMA 18.
Dengan dua hasil ini, dapat dipastikan SMA 4 akan berebut title Juara Turnamen Futsal Rasyid Rajasa 2023 melawan SMA 18 di partai final. Rencananya, sebagaimana dijelaskan Ketua Panitia BALAD RASYID RAJASA (BARAJA), Aditya, final akan digelar pada Minggu 3 Desember 2023, di Bikasoga Sport Center.
“Pertandingan final akan dihadiri oleh Kang Rasyid Rajasa langsung, untuk menyerahkan hadiah dan penghargaan lainnya”, ujar Adit.
Baca Juga: Rasyid Rajasa Hisap Perhatian Warga Warung Muncang di Bawah Derasnya Hujan
Sementara perebutan tempat ketiga, mempertemukan SMK IGASAR versus SMA 27 di tempat yang sama. Sepanjang turnamen, Adit menilai sportivitas ditunjukkan oleh semua tim peserta.
“Ini modal penting, karena dengan berjiwa sportif, kita akan bisa mewujudkan banyak impian di masa depan,” tambah Adit.
Baca Juga: Turnamen Futsal Rasyid Rajasa 2023: Empat Tim Terbaik Siap Bersaing di Semifinal
Kelancaran turnamen dan tidak adanya kontroversi juga terjadi karena kepemimpinan wasit yang profesional sejak babak penyisihan. Hal itu karena semua wasit yang bertugas memiliki lisensi dari PSSI.
“Pertandingan semifinal kemarin berjalan cukup menarik, pasalnya beberapa tim terlihat sudah beradaptasi dengan lapangan di Bikasoga. Sehingga mereka bisa memperlihatkan penerapan skema atau strategi permainan yang cukup apik,” ulas Adit. (*/)
