RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sejumlah Mahasiswa di Bandung menggelar aksi menyatakan sikap dan dukungan moral untuk pimpinan KPK termasuk Ketua KPK non aktif, Firli Bahuri. Aksi tersebut digelar di kawasan area halaman Gedung Sate Bandung, Kamis (30/11/2023).
Dalam aksinya para mahasiswa tersebut menuntut agar kasus dugaan pemerasan terhadap mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dibuka secara adil dan transparan bebas dari intervensi atau tekanan pihak manapun sehingga bukan merupakan bentuk kriminalisasi terhadap Firli Bahuri.
Sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Jangan Ada Kriminalisasi dan Pendzoliman kepada Firli Bahuri,” puluhan mahasiswa itu menilai apa yang dituduhkan kepada Firli Bahuri bisa jadi sebagai bentuk kriminalisasi dan pelemahan KPK secara sistematis terlebih di tahun politik saat ini.
Baca Juga: Jabar Terima Mobil Laboratorium Keliling dari Bapanas
“KPK harus tetap kuat untuk memberantas korupsi. Kami minta kepada semua pihak jangan ganggu KPK, KPK harus bebas dari kepentingan politik,” kata orator aksi Aditia Hidayat.
Aditia menuturkan bahwa kasus yang menimpa Firli Bahuri mesti dilihat secara kritis, terlebih menurutnya banyak hal yang janggal dan drama panjang termasuk upaya penghakiman opini sebelum ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Kanwil Kumham Jabar Raih Penghargaan Badan Publik Informatif
Padahal menurutnya semua pihak harus juga menghormati hak pribadi Firli Bahuri utamanya dalam mendapatkan keadilan melalui proses praperadilan.
“Kalau kita mau kritis kasus itu memang penuh drama apalagi juga melibatkan orang-orang mantan KPK yang memang memusuhi Firli. Ini harus jelas dan transparan, kami juga mendukung Pak Firli mendapatkan keadilan. Publik juga harus bijak mengedepankan Asas Praduga Tak Bersalah,” tuturnya.
Baca Juga: Balap Gokart Listrik Pertama di Indonesia, Puluhan Peserta Siap Bertarung di Sirkuit PUPR Bandung
Aditia berharap KPK terus melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi secara tuntas tanpa pandang bulu dan tanpa intervensi atau tekanan pihak manapun.
“Tangkap koruptor dan siapa saja yang terlibat termasuk siapapun yang menghalangi pemberantasan korupsi,” tegasnya. (*)
