RADARBANDUNG.id, KUTAWARINGIN- Proses Renovasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang dilakukan Kementerian PUPR, membuat Persib Bandung mengajukan nama Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung sebagai calon markasnya.
Diketahui Stadion Si Jalak Harupat sempat menjadi markas tim berjuluk Pangeran Biru sebelum resmi menggunakan GBLA. Pihak Persib telah mengajukan surat permohonannya untuk menggunakan SJH ke Pemkab Bandung.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Kawaludin yang mengatakan bahwa pihaknya kini telah menerima surat permohonan tersebut.
“Suratnya sudah kami terima kemarin, hari Rabu (3/1) yang menyatakan bahwa Persib ingin menjadikan SJH sebagai kandangnya untuk sisa musim Liga 1 sekarang,” kata Kawaludin, Rabu (4/1).
Menurutnya, pengajuan Stadion Si Jalak Harupat sebagai kandang baru tim Maung Bandung ini pun tak lepas dari nilai sejarah yang mana tim tersebut sempat lama bermarkas di stadion yang termasuk sebagai salah satu host Piala Dunia U-17 tahun lalu.
“Ikatannya sudah terbangun antara Persib, Bobotoh, dan SJH itu sendiri, jadi kami pun menyambut gembira dengan pengajuan ini,” jelasnya.
Kendati begitu, pihaknya mengajukan satu syarat bagi Persib jika ingin bermarkas di stadion kebanggaan warga Kabupaten Bandung tersebut. Hal itu didasarkan pada status stadion yang saat ini sudah berstandar FIFA usai digunakan dalam ajang Piala Dunia U-17 yang lalu.
“Penggunaan ke depannya tentu kita akan ikuti pola dari FIFA seperti Piala Dunia kemarin,” terangnya.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa perbedaan fasilitas dari Stadion Si Jalak Harupat setelah menggelar piala dunia, salah satunya adalah tidak adanya pagar pembatas antara tribun penonton dengan area lapangan.
Menurutnya, peniadaan pagar pembatas tribun dan area lapangan adalah regulasi yang dikeluarkan oleh induk sepak bola dunia untuk memberikan kenyamanan bagi para penonton sepak bola. Dengan demikian pengelolaan keamanan pada pertandingan ke depannya pun akan berbeda jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk itu, pihaknya pun meminta kepada pihak Persib agar bisa berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat terkait pengamanan jalannya pertandingan ke depannya.
“Memang harus duduk bersama dahulu untuk merumuskan teknis pengamanannya, karena pasti akan berbeda dengan teknis pengamanan sebelum direnovasi,” terangnya.
Ia menyebutkan, Pemkab Bandung tidak berencana untuk kembali memasang pagar pembatas antara tribun penonton dan area lapangan, seperti sebelum dilakukan renovasi. “Kalau pasang pagar (pembatas) lagi tidak sepertinya. Jadi suporter juga harus bisa lebih dewasa dengan kondisi yang baru ini,” ujarnya.
“Artinya konflik – konflik yang berpotensi mengganggu jalannya pertandingan itu harus benar – benar dihilangkan agar bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman, aman, dan tanpa konflik,” pungkas dia. (rup)