RADARBANDUNG.id, KERTASARI- Akibat hujan deras yang melanda wilayah Kertasari Kabupaten Bandung, Selasa sore (9/1), dua desa diterjang banjir bandang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga.
Dua desa yang diterjang banjir bandang yaitu Desa Cihawuk, dan Desa Sukapura. Kerusakan paling parah terjadi di Desa Cihawuk, Kertasari Kabupaten Bandung.
Camat Kertasari, Heri Mulyadi mengatakan banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, banjir tersebut disinyalir akibat drainase yang ada tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras yang terjadi sejak siang hari.
“Banjir bandangnya ini bukan seperti air bah, tapi luberan air dari drainase yang meluber ke atas, yang membuat lumpur di bawah juga naik ke atas karena curah hujannya tinggi,” kata Heri, Rabu (10/1).
Ia menerangkan, akibat banjir yang membawa material lumpur itu menyebabkan tiga rumah milik warga di Desa Cihawuk mengalami kerusakan yang cukup parah. Sementara untuk pemilik rumah, saat ini telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Ada tiga rumah yang jebol temboknya akibat diterjang air campur lumpur ini, untuk pemilik rumahnya sendiri sudah kami ungsikan ke rumah saudaranya di desa lain yang tidak terdampak banjir,” tuturnya.
Selain merusak bangunan rumah milik warga, banjir bandang yang terjadi pun turut merusak satu Tembok Penahan Tanah (TPT) yang ada di belakang SDN Pinggirsari. Ambrolnya tpt itu menyebabkan material air dan lumpur masuk di kawasan sekolah.
“Karena sekolahnya terdampak banjir bandang untuk siswa terpaksa diliburkan dulu, karena kawasan sekolah ini tertutup oleh material lumpur dan air akibat banjir yang merusak tpt di belakang sekolah,” kata dia.
Kapolsek Kertasari IPTU Ahmad Nurdin mengatakan ada empat rumah yang rusak, masing-masing milik warga yang bernama Endang (60), Nai (55), Enjang Kasja, dan Sopandi.
“Yang tiga temboknya jebol akibat tidak kuat menahan terjangan air yang bercampur lumpur. Satu rumah lagi kerusakannya tidak terlalu berat. Dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa,” kata Ahmad.
Ia melanjutkan, terkait kerugian yang dialami oleh warga hingga kini masih dalam pendataan terkait total kerugian yang dialami. “Kalau total kerugiannya sampai saat ini belum diketahui angka pastinya, masih dihitung dan sedang dilakukan asesmen juga oleh tim dari BPBD,” pungkas dia. (rup)