RADARBANDUNG.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk penanganan bencana alam.
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD KBB, terdapat 11 kecamatan rentan bencana yakni Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.
Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin mengatakan, Pemkab Bandung Barat untuk tahun ini hanya menganggarkan Rp3 miliar untuk penanganan bencana dan memenuhi persediaan logistik.
“Dari sisi anggaran itu sangat kecil karena selain harus membeli logistik kebencanaan seperti terpal dan karung, kita juga harus melakukan sosialisasi dan mitigasi bencana,” katanya, Jumat (19/1/2024).
Ia menambahkan, jumlah anggaran penanganan bencana tersebut dinilai tidak memadai dengan kondisi wilayah Kabupaten Bandung Barat yang cukup luas.
“Anggaran itu tentu tidak ideal karena wilayah kita rawan bencana, jadi seharusnya anggarannya bisa lebih dari Rp3 miliar dan harus menyiapkan stok logistik yang memadai,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mengoptimalkan Biaya Tak Terduga (BTT).
“Terkait anggaran kebencanaan ini sebetulnya tidak ada istilah ideal, karena bencana itu sifatnya mendadak. Jadi yang penting kesiapsiagaan saja, termasuk kesiapan kas daerah, jadi kalau mendesak anggarannya ada pakai BTT,” jelasnya.
Ia menegaskan, sejauh ini ketersediaan logistik untuk penanganan bencana di Bandung Barat masih ada dan tersedia. “Kalau misalnya nanti kekurangan, kita bisa meminta bantuan ke BNPB dan Provinsi. Jadi, walaupun anggaran kita kecil, penanganan bencana masih aman,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB menyebut, kejadian bencana longsor sebanyak 13, banjir bandang 1, angin puting beliung 15 dan gempa bumi 1.
Akibat peristiwa tersebut setidaknya sebanyak 86 rumah warga terdampak bencana yakni terdiri dari 17 mengalami rusak berat, 26 rusak sedang dan sebanyak 43 rumah mengalami rusak ringan. Sementara itu, tiga warga tercatat menjadi korban bencana tersebut dan dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia serta satu orang lainnya mengalami luka.
Selain itu, peristiwa bencana tersebut juga berdampak pada fasos fasum yang ada di Kabupaten Bandung Barat terdiri dari 1 sekolah, 4 jalan dan 2 fasilitas ibadah yakni masjid. Total masyarakat Bandung Barat yang terdampak bencana berjumlah 333 jiwa dan 37 jiwa diantaranya terancam. (kro)