RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Para pelaku industri kreatif harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi. Hal itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenihi agar level bisnis mereka meningkat pesat.
Menurut Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, menjadi pelaku usaha yang bergerak di sektor industri kreatif harus siap dengan persaingan ketat. Kemampuan manajerial hingga meningkatkan kualitas produk, penguasaan teknologi dan kemasan harus pula dilengkapi dengan komunikasi yang baik.
“Pelaku ekonomi kreatif ini tingkat persaingannya sangat tinggi. Salah satu yang harus dimiliki keterampilannya adalah bagaimana mereka mempersuasi orang, meyakinkan orang untuk membeli produk mereka,” jelas dia usai menjadi keynote speaker dalam Bimbingan Teknis Public Speaking Bagi Para Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Bandung di Hotel Aryaduta Bandung, Jumat (9/2).
“Kemampuan berkomunikasi bisa berdampak baik pada bisnis. Pelaku usaha bisa menjelaskan keunggulan produk hingga menarik konumen maupun bisa meyakinkan investor. Artinya, public speaking tetep perlu dikuasai,” ia melanjutkan.
Ini pun berlaku bagi para pelaku di sektor jasa atau yang bergerak dalam dunia seni saat bertemu langsung dengan target marketnya. Politisi PKS ini memastikan pemerintah terus bergerak meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi pelaku industri kreatif.
Bimtek seperti ini bukan yang pertama dilakukan. Kali ini, kegiatan yang terselenggara hasil Kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Disparbud Kota Bandung, menghadirkan 100 peserta dari seluruh Kota Bandung.
“Kita menyasar mereka yang sudah punya usaha untuk scale up, supaya mereka punya kesempatan. Beberapa bentuk kepelatihan di ekonomi kreatif tuh untuk meningkatkan skill para pelaku, selain menyiapkan foto produknya, tapi kali ini kita perlukan bagaimana kemampuan mereka untuk menyampaikan kelebihan produk mereka,” imbuh dia.
“Ini semua masih berproses, di bimtek soal public speaking ini adalah memberikan pemahaman bagaimana mereka bisa meyakinkan orang lain. Kan kita harus sudah mulai makin besar, gabisa ngandelin retail aja,” ucap Ledia.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa soal kreativitas, pelaku industri kreatif dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri. Artinya, para pelaku industri kreatif dalam negeri harus bisa bersaing.
Ia menilai bahwa tren produk lokal sudah membaik. Apresiasi pun diberikan kepada calon presiden yang kerap mengenakan produk lokal.
“Persoalannya adalah serangan dari luar yang artinya barang-barang impor. Sehingga orang udah ga lihat lagi mana kekayaan intelektual kita, karena produk ekonomi kreatif itu kan ada nilai tambahnya kekayaan intelektual,” jelas dia.
“Memang harusnya begitu, bukan karena dia jadi capres-cawapres, harusnya semaksimal mungkin dia menggunakan produk lokal. Apalagi jadi pemimpin negara, harus jadi contoh,” pungkasnya. (dbs)