RADARBANDUNG id, BANDUNG- Peristiwa puting beliung kembali terjadi di Kabupaten Bandung, tepatnya di wilayah Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Sabtu (24/2).
Kejadian tersebut menambah jumlah kecamatan yang terdampak dalam sepekan terakhir.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu menyampaikan kejadian puting beliung (PB) bisa sangat mungkin terjadi di wilayah dataran rendah maupun tinggi. Menurutnya puting beliung tidak dipengaruhi oleh topografi sebuah wilayah.
Baca Juga: BRIN Sebut Puting Beliung di Rancaekek Kejadian Langka
“Kejadian PB di Kertasari yang bertopografi pegunungan itu mungkin saja terjadi karena memang fenomena PB itu sendiri sangat mungkin untuk terjadi di dataran rendah atau tinggi,” kata Ayyu, Minggu (25/2).
Menurutnya, terkait puting beliung di Kertasari dilatari dua faktor yakni labilitas atmosfer dan tren penurunan tekanan yang besar.
Baca Juga: Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat Puting Beliung 14 Hari
“Kalau melihat video kejadiannya memang kejadian PB di Kertasari memang berasal dari wilayah dataran tinggi atau pegunungan. Kemungkinan penyebabnya ada dua itu antara labilitas atmosfer tinggi dan adanya tren penurunan tekanan yang lebih besar,” ujarnya.
Kendati begitu, Ayyu menerangkan puting beliung banyak terjadi di kawasan dataran rendah maupun terbuka. Ia menilai, kejadian puting beliung di wilayah pegunungan merupakan salah satu kejadian yang langka.
“Banyaknya memang terjadi di wilayah dataran rendah dan yang terbuka, kalau di pegunungan itu jarang sekali, makanya kejadian PB di kawasan dataran tinggi ini kejadian yang langka,” pungkasnya.
Sementara itu, selama sepekan ini, tercatat ada empat kecamatan di Kabupaten Bandung yang dilanda angin kencang, yaitu Cicalengka, Cileunyi, dan Rancaekek yang dilanda mini tornado pada Rabu (21/2) lalu dan terbaru peristiwa angin puting beliung di wilayah Kertasari.
Pada kejadian di Kecamatan Cicalengka, Cileunyi dan Rancaekek menyebabkan setidaknya 568 rumah rusak, meliputi kategori ringan, sedang hingga berat. Berdampak pada sekitar 498 keluarga atau lebih 1.826 jiwa.
Dalam kejadian tersebut, wilayah Rancaekek menjadi daerah terparah. Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah kerusakan bangunan yang terjadi di kawasan tersebut dengan jumlah lebih dari 200 rumah.
Sementara pada kejadian puting beliung di Kertasari tercatat 16 rumah mengalami kerusakan lantaran diterjang angin puting beliung. Beruntung dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa.