RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bandung resmi berganti status jadi Universitas Teknologi Bandung (UTB). Perubahan status tersebut merupakan tonggak sejarah perkembangan pendidikan tinggi, terutama dalam menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks.
Perubahan status tersebut diharapkan akan terus memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa terlebih menyongsong dan menyiapkan generasi emas di 2045.
“Langkah besar ini merupakan hasil dari perencanaan dan evaluasi mendalam yang dilakukan oleh pihak manajemen, didukung oleh berbagai pihak terkemuka dalam dunia pendidikan, pemerintahan, industri, dan mitra kerja sama STT Bandung,” ucap Rektor Universitas Teknologi Bandung (UTB), Muchammad Naseer, S.Kom., M.T saat konferensi pers pelantikan Rektor dan Peresmian UTB, Selasa (5/3/2024).
Atas perubahan status tersebut, lanjut Muchammad Naseer, UTB membentuk fakultas dan menambah program studi S1 baru yakni Fakultas Industri Kreatif dengan program studi Teknik Industri. Kemudian Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual.
“Kemudian ada juga S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis meliputi prodi studi Bisnis Digital dan Manajemen Retail,” jelasnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Jadi Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik di Indonesia
Muchammad Naseer menambahkan, dengan perubahan status perguruan tinggi tersebut tentunya secara bidang keilmuan menjadi lebih luas dari berbagai aspek mulai dari riset dan pengembangan kurikulum pendidikan.
“Harapan kami dengan perubahan status ini jadi semakin banyak bidang dan keilmuan yang bisa dikembangkan. Bahkan riset-riset hasil pengabdian kepada masyarakat bisa bermanfaat dan memberi kontribusi lebih untuk bangsa,” jelasnya.
Baca Juga: Bey Machmudin Tinjau Bencana Pergerakan Tanah di Bandung Barat
Disisi lain, Muchammad Naseer juga bicara ihwal penjamin mutu di UTB dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Salah satunya mendorong tenaga pengajar (dosen) untuk meningkatkan jenjang pendidikan hingga meraih gelar guru besar.
“Tentu sebagai perguruan tinggi harus ada penjaminan mutu. Nah ini terus kami kembangkan agar bisa meningkatkan performa mengajar hingga menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya.
Ia menambahkan, UTB dengan 4.000 mahasiswa akan fokus dan konsen terhadap pengembangan mutu dan kualitas SDM. Bahkan sudah komitmen untuk meluluskan alumni terbaik melalui pembelajaran dan kurikulum yang diinovasikan mengikuti kebijakan pemerintah.
“Staf di UTB mayoritas S1. Kemudian dosen gelarnya S2 dan kami punya program untuk dosen supaya melanjutkan jenjang pendidikannya. Kami juga membuka program beasiswa rutin setiap tahun untuk ratusan mahasiswa (nol rupiah) sampai lulus,” paparnya.