RADARBANDUNG.id, BANDUNG – DPRD Kota Bandung kini sedang membalas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
Raperda dibahas Pansus 8 untuk peningkatan sarana dan prasarana olahraga dan peningkatan kebudayaan olahraga di masyarakat.
Anggota Pansus 8 DPRD Kota Bandung, Aries Supriyatna SH MH mengatakan sarana dan prasarana olahraga butuh penataan untuk meningkatkan minat masyarakat agar olahraga jadi budaya.
“Sarana dan prasarana olahraga di Kota Bandung sangat kurang dan yang ada juga butuh perbaikan,” ujar Aries.
Menurut Aries, ada fasilitas olahraga , masyarakat akan tertarik untuk olahraga, sebaliknya jika tak ada sarana olahraga, mau olahraga dimana?
Selama ini warga kesulitan menyalurkan hobi olahraga khususnya anak anak yang ingin main sepak bola sehingga terpaksa bermain di pinggir jalan.
“Bermain sepak bola di pinggir jalan tentunya membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain,” ujar Aries.
Aries mengatakan jika ada Perda tentang keolahragaan punya dasar hukum untuk dorong Pemkot melakukan pembangunan sarana prasarana olahraga.
“Idealnya sarana dan prasarana olahraga ada di setiap kelurahan bahkan per RW.lebih bagus lagi, setidaknya sarana olahraga yang banyak digemari masyarakat yaitu sepak bola dan bola voli,” ujar politisi PDIP.
Aries minta Pemkot menyediakan sarana olahraga karena sebelumnya sarana olahraga ada tetapi kini banyak menghilang karena tergerus oleh pembangunan.
Baca Juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Kanwil Jabar Gelar Gadepreneur 2024
Aries berharap dengan disediakannya sarana olahraga selain masyarakat sehat juga akan lahir atlet atlet berbakat.
Menurut Aries dalam Raperda juga ada pasal jaminan hidup untuk atlet profesional yang mengharumkan nama Kota Bandung.
“Jika ada jaminan hidup untuk atlet akan menimbulkan semangat untuk terus berprestasi,” ujarnya.
Baca Juga: Realisasi Pajak KPP Bandung Cibeunying 2023 Capai 102,11 Persen
Masih menurut Aries jika Atlet berprestasi tidak ada jaminan ekonomi tidak menutup kemungkinan pindah ke daerah lain ketika ada pertandingan.
“Jangan sampai terjadi atlet yang dilatih dan dibina Kota Bandung saat ada event pindah membela Kota lain karena lebih sejahtera,” ujar Aries. (mur)