News

PT DI Buka Suara Soal Keterlambatan Gaji dan THR Karyawan

Radar Bandung - 03/04/2024, 19:22 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ratusan karyawan PT DI menggelar aksi demo di Kantor PT DI, Cicendo, Kota Bandung, Selasa (2/4)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- PT. Dirgantara Indonesia (DI) buka suara usai sekitar ratusan karyawannya melakukan aksi protes menuntut pembayaran gaji karyawan bulan Maret serta Tunjangan Hari Raya (THR) pada Selasa (2/4).

Melalui keterangan tertulis, Sekretaris Perusahaan PT DI, Gemma Grimaldi membenarkan bahwa telah terjadi aksi protes atau penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh karyawan PT DI untuk menuntut hak kerjanya.

“Menanggapi pemberitaan yang beredar kemarin (2/4) di sosial media tentang aksi karyawan PTDI, bahwa hal tersebut merupakan bentuk penyampaian aspirasi dari karyawan kepada manajemen,” tulis Gemma, Rabu (3/4).

Ia menyebutkan, usai kejadian tersebut jajaran direksi PT Dirgantara Indonesia langsung mengadakan pertemuan dengan seluruh karyawannya guna menyelesaikan soal keterlambatan gaji dan THR tersebut.

“Hari ini, direksi sudah mengadakan pertemuan dengan seluruh karyawan dan dalam pertemuan tersebut Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menegaskan bahwa pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) sudah mulai dibayarkan sejak kemarin sore (2/4) telah diselesaikan seluruhnya hari ini,” jelasnya.

Sementara itu, terkait pembayaran gaji karyawan di bulan Maret, pihaknya menyebut gaji tersebut akan dibayarkan pada Jumat (5/4).

“Manajemen dan karyawan PTDI sepakat untuk meningkatkan keterbukaan dan komunikasi di lingkungan internal perusahaan, serta berkomitmen bahwa kemajuan perusahaan menjadi prioritas utama,” pungkasnya.

Sebelumnya pada Selasa (2/4) sekitar ratusan karyawan PT. Dirgantara Indonesia (DI) menggelar aksi unjuk rasa, menuntut pembayaran gaji bulan Maret 2024 serta Tunjangan Hari Raya (THR) 2024 yang hingga awal April ini belum dibayarkan oleh perusahaan.

Salah satu karyawan, Anggi (27) bukan nama sebenarnya, mempertanyakan mengapa perusahaan tak kunjung membayarakan haknya padahal tanggal penerimaan gaji telah lewat dari tanggal yang dijanjikan.

“Bulan Maret ini semua karyawan gajinya belum turun setahu saya. Harusnya kan tanggal 25 (Maret) kemarin itu sudah cair gaji, tapi nyatanya belum ada juga,” kata Anggi saat dikonfirmasi Selasa (2/4).

Dia menjelaskan, sebenarnya perusahaan telah menjanjikan akan melakukan pelunasan pembayaran gaji dan thr pada Senin (1/4) kemarin. Namun, nyatanya hingga lewat tengah malam kemarin, hak atas kerjanya pun masih belum diterima olehnya.

“Soal THR itu katanya tanggal 1 sekalian gajinya tapi sampai kemarin itu enggak ada informasi lanjutan soal kapan THR dibayar,” jelasnya.

Diakui olehnya keterlambatan pembayaran gaji karyawan ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2023 lalu. “Pembayaran gaji itu mulai November kemarin  dimixed-up. Ada yang cicil dan ada juga yang dirapel beberapa bulan bulan, kalau yang prioritas pembayaran full itu untuk staff & supervisor, sementara manager dan kepala divisi, gajinya menyusul,” jelasnya.

“Makin ramai lagi sekarang karena mendekati lebaran kali ya dan harga-harga kebutuhan kan naik semua, jadi kita pertanyakan lagi ini (gaji) karyawan bagaimana nasibnya,” imbuhnya.

Sementara itu terkait mengapa gaji karyawan saat ini masih tertahan oleh perusahaan, dia mengaku kurang begitu paham. Namun, menurutnya keterlambatan gaji tersebut dipengaruhi oleh tidak sesuainya pemasukan perusahaan terhadap rencana perusahaannya.

“Detilnya kurang tau ya, tapi yang aku tahu, pembayaran gaji sulit itu karna cash-in yang masuk itu enggak sesuai plan perusahaannya dan masih ada hutang ke bank juga,” tutupnya. (rup)