RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan pastikan transformasi digital di fasilitas kesehatan di wilayah Kota Cimahi berjalan dengan baik dan lancar. Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Kasih Bunda Kota Cimahi, Rabu (17/04), ia meninjau langsung beberapa fasilitas yang berkaitan dengan teknologi dan informasi salah satunya implementasi antrean online Mobile JKN dan penggunaan fitur I-Care oleh dokter.
Selain itu, ia juga secara langsung memberikan piagam penghargaan kepada RSU Kasih Bunda karena komitmennya dalam implementasi transformasi digital yang meliputi implementasi integrasi sistem antrean online Mobile JKN, integrasi sistem klaim, serta elektronik SEP dan fingerprint. RSU Kasih Bunda menjadi rumah sakit pertama di Kota Cimahi yang menerima penghargaan bergengsi ini.
“Transformasi digital atau transformasi apapun namanya, itu pasti dimulai dari atas. Kalau di atas tidak bergerak, bawahnya pasti tidak akan bergerak juga. Kalau transformasi, itu selalu menuju ke arah yang lebih baik, dan tidak akan kembali lagi. Kuncinya adalah top management,” ujar Edwin dalam sambutannya.
Edwin menyampaikan, penghargaan bintang 3 yang diberikan pada piagam ini memiliki arti tahapan digitalisasi yang telah diterapkan. Tidak semua rumah sakit diberi apresiasi seperti RSU Kasih Bunda. Menurutnya, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan gelombang perubahan dalam kehidupan, hasil dari inovasi yang paling penting adalah dampak yang terjadi di masyarakat.
”RSU Kasih Bunda telah mendapat piagam bintang 3, yang mana artinya adalah bintang 1 telah menerapkan sistem antrean yang terintegrasi dengan antrean online Mobile JKN, bintang 2 telah menerapkan integrasi sistem klaim, dan bintang 3 telah menerapkan elektronik Sistem Eligibilitas Peserta (SEP) dan fingerprint. Sudah banyak ratusan rumah sakit yang berhasil, dan kali ini saya apresiasi karena satu rumah sakit lagi yaitu RSU Kasih Bunda muncul sebagai champions. Indonesia membutuhkan lebih banyak rumah sakit yang seperti ini. Ini yang saya harapkan kita lakukan bersama-sama, karena BPJS Kesehatan tidak bisa sendiri. Tentunya bersama dengan rumah sakit, Dinas Kesehatan, dan juga Peserta JKN dan dokter yang melayani” ujar Edwin.
Saat berkeliling area rumah sakit, Edwin menyempatkan untuk menyapa pasien dan keluarganya yang telah menggunakan antrean online Mobile JKN. Ia juga mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan kemudahan penggunaan Mobile JKN untuk mengakses pelayanan di fasilitas kesehatan.
“Seperti antrean online yang bertujuan untuk mengurai antrean dan berdampak meningkatkan kenyamanan Peserta JKN, kami sangat mengapresiasi fasilitas kesehatan yang mendukung hal ini. Dengan komitmen yang ada, maka implementasi maksimal tentu akan terjadi seiring waktu. Terbukti hampir seluruh Peserta JKN mengatakan bahwa dengan antrean online Mobile JKN ini membuat Peserta lebih mudah, cepat, dan nyaman dalam berobat,’’ tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur RSU Kasih Bunda Ratnaningsih Permana, menyampaikan ketika awal implementasi antrean online Mobile JKN saat itu dirinya dan tim terus mencari apa saja kendala yang terjadi karena capaian penggunaan antrean online Mobile JKN masih rendah. RSU Kasih Bunda senantiasa mengikuti apapun kebijakan maupun perubahan yang diterapkan BPJS Kesehatan. Pihaknya akan terus berbenah dan mengoptimalkan implementasi digitalisasi. Dalam transformasi digital, RSU Kasih Bunda selalu berkomitmen meningkatkan mutu layanan Peserta JKN.
”Kami sangat memahami tujuan BPJS Kesehatan harus selaras dengan tujuan RSU Kasih Bunda, yaitu meningkatkan kenyamanan Peserta JKN saat berobat. Oleh karenanya kami menyadari bahwa seharusnya kami tidak menentukan alur sendiri. Sehingga bukan bagaimana enaknya rumah sakit, tetapi bagaimana aturan dan kebijakan transformasi digital itu harus diterapkan untuk kemudahan dan kenyamanan Peserta JKN itu sendiri,” ujar Ratnaningsih.
Dalam sambutannya, Ratnaningsih juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah mempercayai rumah sakit yang ia pimpin untuk melayani Peserta JKN. Ia juga bangga dan bersyukur bahwa rumah sakit yang ia pimpin mendapatkan penghargaan bintang tiga yang diserahkan langsung oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan atas komitmen rumah sakit dalam implementasi integrasi sistem antrean online, integrasi sistem klaim, serta elektronik SEP dan fingerprint.
“Penghargaan ini tentunya untuk kita semua dan ini akan menjadi pemacu kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada seluruh Peserta JKN. Karena pada prinsipnya, kami sangat mendukung upaya digitalisasi yang saat ini sudah mulai dicanangkan agar Peserta JKN bisa semakin nyaman dan mudah dalam mendapatkan pelayanan di rumah sakit kami,” tutup Ratnaningsih. (*)