News

Stabilitas Jasa Keuangan Jabar Tetap Resilien dan Kontributif Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Radar Bandung - 26/04/2024, 16:29 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Stabilitas Jasa Keuangan Jabar Tetap Resilien dan Kontributif Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kepala OJK Jawa Barat Imansyah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan Jawa Barat pada posisi Triwulan I Tahun 2024 terjaga dan resilien dengan kinerja keuangan yang bertumbuh dan memiliki indikator prudensial yang memadai.

Perkembangan Sektor Perbankan

Perkembangan kinerja Perbankan di Jabar pada Februari 2024 mengalami pertumbuhan positif secara yoy tercermin dari beberapa indikator antara lain Aset tumbuh 7,70 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 5,97 persen dan Kredit tumbuh 8,76 persen.

Pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan per Februari 2024 di Jabar mencapai Rp614,7 triliun yang ditopang oleh 63 entitas BU/BUS dan 252 BPR/BPRS.

“Nominal ini setara dengan porsi 8,67 persen dari total kredit nasional atau terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Tingkat NPL terjaga di level 3,28 persen, membaik dibanding posisi bulan Februari 2023 yang tercatat sebesar 3,53 persen,” sebut Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah dalam rilis yang diterima Radar Bandung, Jumat (26/04).

Menurut Imansyah, bank umum yang berkantor pusat di Jabar juga mencatatkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibanding rata-rata perbankan di Jabar, antara lain tercermin Aset tumbuh 8,05 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 6,74 persen dan Kredit tumbuh 8,88 persen. Kinerja tersebut didukung oleh dua Bank Umum, yaitu Bank BJB dan Krom Bank Indonesia, serta satu Bank Umum Syariah, yaitu Bank BJB Syariah.

Kredit Bank Umum Konvensional mencapai Rp532 triliun serta memiliki porsi sebesar 86,54 dibanding seluruh kredit di Jawa Barat dan tumbuh 8,48 persen (yoy). Rasio NPL gross juga terjaga pada level 3,08 persen. Sementara pembiayaan Bank Umum Syariah mencapai Rp60,33 triliun serta memiliki porsi sebesar 9,81 persen dibanding seluruh kredit di Jawa Barat dan tumbuh 12,07 persen (yoy). NPF juga terjaga pada level 2,35 persen. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR & BPR Syariah mencapai Rp22,42 triliun serta memiliki porsi sebesar 3,65 persen dibanding seluruh kredit di Jabar dan tumbuh 6,68 persen (yoy). NPL gross cenderung meningkat menjadi level 10,3 persen.

Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional per Maret 2024 mencapai Rp 49,9 triliun, sedangkan KUR di Jabar mencapai Rp5,3 triliun yang disalurkan kepada 93.836 pelaku usaha atau memiliki porsi 9,84 persen dibandingkan total penyaluran KUR Nasional.

Berdasarkan skema pembiayaan KUR, sektor mikro memiliki porsi paling besar yaitu mencapai Rp3,47 triliun atau 64,9 persen dibandingkan total penyaluran KUR di Jabar.

Kinerja Keuangan Non Bank

Imansyah mengatakan, piutang pembiayaan di Jabar pada Januari 2024 mencapai Rp75,7 triliun atau tumbuh positif sebesar 10,4 persen yoy, meningkat tipis dibanding akhir tahun 2023 yaitu 10,3 persen yoy namun NPF masih terjaga di level 2,93 persen. “Berdasarkan jenis penggunaan, piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 63,6 persen disusul dengan pembiayaan investasi sebesar 22,1 persen dan pembiayaan modal kerja 8,5 persen. Kinerja Perusahaan Pembiayaan tersebut ditopang oleh 1.331 kantor perusahaan pembiayaan baik kantor cabang maupun kantor pemasaran,” paparnya.

Pada Januari 2024, jumlah perusahaan fintech peer to peer lending yang berizin sebanyak 101 perusahaan dengan nominal pembiayaan di Jawa Barat mencapai Rp16,55 triliun kepada 4,71 juta debitur. Dari sisi tingkat wanprestasi di atas 90 hari sejak jatuh tempo (TWP 90) yaitu sebesar 3,77 persen.

Kinerja Pasar Modal

Sampai dengan Maret 2024, total Single Investor Identification (SID) di Jabar mencapai 2,7 juta, atau tumbuh 15,6 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Jawa Barat menjadi Provinsi dengan jumlah SID terbanyak atau mencapai 22,1 persen secara Nasional. Hal ini menunjukkan antusiasme warga untuk mengakses produk keuangan Pasar Modal. Selama dua bulan pertama tahun 2024, total transaksi saham dari Jabar mencapai Rp36,6 triliun, terbesar ketiga setelah DKI Jakarta & Jawa Timur.

Sementara jumlah investor pasar modal terkait kepemilikan Surat Berharga Negara di Jawa Barat mencapai 199.889 investor, terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Saat ini sudah ada 75 perusahaan dari Jawa Barat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti dan industri makanan & minuman.

Program Edukasi dan Kemitraan

Dalam rangka peningkatan literasi keuangan di Jabar, lanjut Imansyah, Kantor OJK Jabar telah melakukan sebanyak 57 kegiatan edukasi pada Januari hingga Maret 2024 dengan total jumlah peserta edukasi sebanyak 12.106 orang dari berbagai segmen antara lain pelajar, pelaku UMKM sampai dengan masyarakat umum serta segmen khusus yaitu Penyandang Disabilitas.

Sedangkan dari fungsi pelindungan konsumen, Kantor OJK Provinsi Jawa Barat telah menangani 1.060 pengaduan yang didominasi dari sektor Perbankan (34,06 persen), Fintech Lending (25,94 persen), Perusahaan Pembiayaan (16,04 persen) dan Asuransi (3,3 persen). Dari sisi pelayanan pemberian informasi debitur SLIK, Kantor OJK Jawa Barat telah memberikan pelayanan terhadap 9.918 permintaan SLIK.

“Dalam rangka wujud inisiasi pemerataan kesejahteraan melalui inklusi keuangan di daerah, Kantor OJK Jabar bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan dan stakeholder lainnya telah membentuk TPAKD tingkat Provinsi Jabar dan TPAKD tingkat Kabupaten/Kota di 27 Kabupaten/Kota di Jabar,” terangnya.

Adapun program percepatan akses keuangan yang telah diimplementasikan sampai dengan Maret 2024 yaitu antara lain program Kredit/Pembiayaan Sektor Pertanian sebesar Rp537,2 miliar kepada 5.672 orang petani, program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) berkolaborasi dengan Bank BJB sebesar Rp82 miliar kepada 17.771 UMKM, penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp5,3 miliar kepada 98.836 debitur dan Kredit Jaringan Wirausaha Sejahtera (Jawara Bedas) berkolaborasi dengan BPR Kerta Raharja sebesar Rp56,5 miliar kepada 27.428 UMKM.

Selain itu, program percepatan akses keuangan yang diimplementasikan di wilayah Kantor OJK Cirebon antara lain program kredit dalam rangka pemberantasan rentenir yang disalurkan oleh BPR di wilayah Cirebon dan Kuningan sebesar Rp12 miliar kepada 1.789 Debitur dan di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya yaitu program kredit dalam rangka pemberantasan rentenir yang disalurkan oleh BPR di wilayah Sumedang dan Ciamis sebesar Rp25,6 miliar kepada 1.562

Sedangkan untuk perkembangan program Satu Rekening Satu Pelajar di Jabar sampai dengan Maret 2024, jumlah rekening simpanan pelajar mencapai 5,3 juta rekening dari total pelajar Jawa Barat sebanyak 8,6 juta pelajar dengan nominal Rp1,4 triliun.


Terkait Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak
Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun. “Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa […]

Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan
Jawa Barat
Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

RADARBANDUNG.id — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut. Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi […]

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.