RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Dinas Pendidikan Kota Bandung berencana mengetatkan aturan pariwisata sekolah usai kejadian kecelakaan yang terjadi di kawasan Ciater Subang, Sabtu (11/5) lalu.
Kejadian tersebut menyebabkan jatuhnya 11 korban jiwa. Untuk itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar menyebutkan pihaknya akan mengetatkan kembali aturan terkait karyawisata tersebut sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
“Surat Edaran dari Gubernur sudah ada dan kita juga telah mengimplementasikan aturan tersebut agar ke depannya baik sekolah maupun penyedia layanan bisa lebih berhati-hati,” kata Hikmat, Senin (13/5).
Dia menjelaskan bagi sekolah yang telah menjadwalkan kegiatan karya wisata agar kembali mengkoordinasikan hal tersebut kepada Disdik terkait keamanan perjalanan karya wisata.
“Harus dikoordinasikan lagi, jadi bisa dipastikan apakah aman atau tidak, siapa penyedia layanan transportasinya, kendaraannya laik atau tidak, supirnya sehat atau tidak,” ujarnya.
“Jika nanti ditemukan ada yang tidak sesuai dengan standar – standar yang telah ditetapkan itu bisa saja kami berikan rekomendasi agar perjalanannya dibatalkan saja,” sambungnya.
Ia pun meminta ke depannya bila sekolah hendak melakukan karya wisata agar memberitahukan terlebih dahulu ke Disdik Kota Bandung. Menurutnya laporan tersebut sebagai upaya verifikasi guna memastikan keamanan para peserta karya wisata.
“Harus lapor dulu, dan kita harus pastikan juga kalau semuanya aman baru kami ijinkan. Sampai saat ini belum ada yang lapor tapi harapan kami segera ya, jadi kita bisa kaji agar input maupun output pelaksanaannya (karyawisata) bisa sesuai,” pungkasnya.
Diketahui bus yang terlibat kecelakaan di Ciater Subang merupakan rombongan bus karya wisata dari SMK Lingga Kencana Depok. Dalam kejadian tersebut 10 siswa dan satu warga Subang dinyatakan meninggal dunia dan menyebabkan puluhan lainnya luka – luka. (rup)
