News

Kemendikbudristek Ungkap Alasan Kenaikan UKT di PTN

Radar Bandung - 16/05/2024, 16:45 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kemendikbudristek Ungkap Alasan Kenaikan UKT di PTN
Plt Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Tjitjit Sri Tjahjandarie (tengah) menjelaskan soal polemik UKT di Jakarta (16/5). Hilmi Setiawan/Jawa Pos

RADARBANDUNG.id- Kemendikbudristek menganggap wajar kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Apalagi, kenaikan hanya untuk UKT golongan teratas.

Alasannya banyak. Mulai dari model perkuliahan yang semakin beragam, kebutuhan praktikum, hingga faktor ekonomi masyarakat. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa alokasi 20 persen untuk mahasiswa miskin tidak boleh dilanggar.

Plt Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Tjitjit Sri Tjahjandarie di Jakarta kemarin (15/5) mengatakan, standar biaya perguruan tinggi di-review secara berkala. ”Tujuannya untuk memenuhi standar mutu minimal,” ujarnya, dikutip dari Jawapos.com.

Dia menegaskan, tidak mungkin dinamika perguruan tinggi stagnan begitu saja.

Tjitjit menyatakan, saat ini perkuliahan dilakukan dengan semangat inovatif dan kolaboratif. Tidak cukup dosen hanya ceramah di hadapan mahasiswa. Adakalanya perkuliahan digelar dengan diskusi sampai membutuhkan alat peraga.

Selain itu, lanjut Tjitjit, perekonomian masyarakat Indonesia pada umumnya semakin membaik. Banyak orang bisa membeli mobil dengan gampang. Masyarakat juga banyak yang menyekolahkan anaknya di TK dan SD dengan biaya yang relatif mahal. Tetapi, saat masuk kuliah, ingin mendapatkan UKT kelompok paling kecil.

Saat ini, pada umumnya UKT yang mengalami kenaikan di golongan terakhir. Sedangkan UKT golongan pertama tetap Rp 500 ribu/semester. Kemudian UKT golongan kedua Rp 1 juta/tahun. Tjitjit mengatakan, banyak masyarakat yang mendapat kelompok UKT golongan I dan II. Apalagi, undang-undang tentang pendidikan tinggi mengamanatkan minimal 20 persen kuota mahasiswa baru di PTN diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

Tjitjit menjelaskan, setiap PTN memiliki skema dalam menetapkan besaran UKT. Termasuk melihat pendapatan keluarga hingga tanggungan anak-anaknya yang lain. Ketentuan besaran UKT tersebut tetap berdasar asas keadilan.

Pada bagian lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kampus lebih bijaksana dalam penentuan UKT. Jika memang ada kenaikan, harus ada pemberitahuan sejak awal. Bahkan ada kontrak perjanjian dengan mahasiswa dan orang tua.

”Kalau perlu, nilai kenaikannya juga harus ditetapkan. Jangan tiba-tiba di tengah jalan menaikkan UKT, itu saya kira langkah yang sembrono,” tegasnya.

Langkah itu, imbuh dia, seolah kampus tidak punya perencanaan manajemen keuangan yang bagus. Dengan begitu, orang tua tidak gelagapan ketika ada pemberitahuan kenaikan UKT. Terlebih bila kenaikan tersebut sangat drastis.

Baca Juga: Laporan Rektor ke Polisi Tak Lanjut, Mahasiswa Unri Tetap Bahas UKT

Menurut mantan Mendikbud tersebut, kenaikan UKT tersebut tak jadi soal. Asal ada kesepakatan besaran. (wan/mia/c17/oni)


Terkait Nasional
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Segel Minimarket Karena Tak Sediakan Juru Parkir Resmi
Nasional
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Segel Minimarket Karena Tak Sediakan Juru Parkir Resmi

RADARBANDUNG.ID, SURABAYA – Dua lahan parkir disegel beserta dengan minimarketnya karena tidak menyediakan juru parkir resmi, penyegelan ini dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Selasa, (10/6/2025). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram melihat lahan parkir disebuah minimarket tidak dipergunakan sesuai dengan fungsinya, lahan parkir ini dialih fungsikan menjadi lahan berdagang dan para pedagang […]

Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.