RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan temuannya bahwa 33 persen warga Kota Bandung saat ini berstatus sebagai perokok aktif maupun pasif.
Angka tersebut didapat dari survei yang dilakukan terhadap hampir seluruh masyarakat Kota Bandung yang berjumlah 2,5 juta responden.
“Survei kita kemarin dari 2,5 juta masyarakat sekitar 33,3 persennya merupakan perokok aktif dan pasif. Ini tentu mengkhawatirkan ya karena angkanya yang cukup tinggi,” kata Anhar ditulis Jumat (24/5).
Untuk itu, ia menyebut saat ini diperlukan satu strategi khusus agar angka perokok tersebut dapat diturunkan. Menurutnya salah satu upaya yang bisa diambil ialah melalui edukasi terutama bagi anak agar tidak penasaran dengan rokok.
“Skala prioritas kami anak-anak ya agar bagaimana caranya mereka tidak sampai jadi perokok, edukasi kami seputar bahaya yang ditimbulkan oleh rokok, kita bangun merekanya dulu tahu bagaimana konsekuensinya biar mereka bisa lebih bijak ke diri sendiri. Angkanya 33,3 persen itu sekitar 800 ribu jiwa ya berarti,” ujarnya.
Selain edukasi untuk anak, pihaknya pun kini menggalakan edukasi bagi orang tua agar tidak merokok di dalam rumah. Menurutnya salah satu upaya yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah ini adalah membangun ruang khusus bagi perokok di ruang publik.
Tak hanya itu, pihaknya pun kini coba mengetatkan aturan larangan merokok di lokasi – lokasi seperti sekolah, tempat kesehatan, dan tempat bermain anak agar bisa bebas dari asap rokok. “Sempat ada wacananya tapi belum bisa terlaksana. Sejauh ini kita masih optimalisasi dulu agar fasilitas – fasilitas penunjang seperti sekolah, taman bermain, fasilitas kesehatan dan perkantoran dulu agar bebas dari rokok,” pungkasnya. (rup)
