RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Jumlah jemaah yang masuk ke Makkah semakin banyak.

Jasa kursi dorong di Masjidilharam. Foto-foto : Media Center Haji untuk Jawa Pos
Biasanya jemaah setibanya di Makkah langsung menjalankan umrah wajib, serta beraktivitas di Masjidilharam.
Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah yang membutuhkan layanan kursi roda ketika di Masjidilharam, menggunakan jasa pendorong kursi roda yang resmi.
Baca Juga : Prabowo Ganti Istilah Makan Siang Gratis jadi Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya
Mereka dilengkapi dengan rompi khusus.
Pesan tersebut disampaikan petugas Media Center Kemenag Widi Dwinanda di Jakarta kemarin.
Dia menuturkan setibanya di Makkah, petugas akan melakukan pendataan kepada setiap jemaah.
Pendataan itu diantaranya untuk memastikan jumlah jemaah yang membutuhkan layanan kursi roda.
’’Kebanyakan yang membutuhkan kursi rod aitu jemaah lansia, disabilitas, atau dengan resiko tinggi,’’ katanya.
Dia menegaskan petugas akan mengatur sedemikian rupa pelaksanaan prosesi ibadah umrah. Sehingga bisa disesuaikan dengan pelayanan kursi roda.
Baca Juga : Motor Yamaha Borong Enam Piala di Ajang Otomotif Award 2024, Satu Merupakan Penghargaan Bergengsi
Dia menuturkan dari hotel, jemaah yang menggunakan kursi roda akan dibantu oleh petugas sampai dengan naik bus.
Petugas ini akan mendampingi jemaah selama perjalanan menuju Masjidilharam saat menjalankan umrah.
Setibanya di Masjidilharam, pengelola sudah menyiapkan jasa pendorong kursi roda resmi.
’’Tarifnya untuk paket tawaf dan sai sebesar 250 riyal,’’ katanya.
Sedangkan pada saat puncak haji nanti, paket tawaf dan sai dipatok 500-600 riyal.
Dia berpesan jemaah untuk mengabaikan jika ada juru dorong kursi roda yang tidak resmi.
Kepala Daker Makkah Khalilurrahman mengatakan petugas sudah menyiapkan jasa pendorong resmi di dua terminal di sekitar Masjidilharam.
Yaitu di terminal Syib Amir dan Terminal Jiad. Jemaah harus selektif, supaya tidak keliru menggunakan jasa pendorong.
Jasa pendorong resmi, nantinya diberikan kartu kendali oleh petugas haji Indonesia.
Nanti kartu kendali itu harus diserahkan kembali ke petugas haji, setelah menyelesaikan tugas mendorongnya.
Dengan menggunakan jasa pendorong resmi, petugas bisa melakukan identifikasi untuk antisipasi kondisi darurat.
Pasalnya di setiap unit kursi rodanya, dilengkapi dengan nomor khusus. (wan/Jawa Pos)