RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ratusan relawan PLN Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa Bagian Tengah (JBT), berkolaborasi dengan Bank Sampah Al-Kasyaf Bandung menggelar aksi bersih-bersih Anak Sungai Citarum yang mengelilingi Masjid Raya Al-Jabbar, Kota Bandung. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.
General Manager PLN UIT JBT, Tejo Wihardiyono mengatakan, kegiatan yang dilakukan PLN hari ini merupakan bagian dari Program Green Employee Involvement yang dilakukan secara serentak di 54 lokasi se-Indonesia. Adapun program tersebut merupakan wadah yang diinisiasi untuk meningkatkan kepedulian pegawai PLN agar terlibat secara aktif sebagai relawan dalam program peduli lingkungan.
“Hari ini lebih dari 150 relawan pegawai PLN terjun ke masyarakat melalui aksi bersih bersih sampah di Sungai Cilameta, anak Sungai Citarum. Melalui aksi ini kami ingin mengajak masyarakat, dan juga stakeholder agar lebih peduli pada lingkungan sekitar, terutama Sungai Citarum ini yang memiliki peranan vital untuk Kota Bandung. Aksi ini juga turut mengajak kolaborator yang merupakan mitra binaan kami, yakni Bank Sampah Al-Kasyaf mulai dari melakukan pembersihan sampah, pengumpulan, penimbangan, pemilahan hingga pengolahan sampah,” papar Tejo Wihardiyono.
Baca Juga: Dukung Buruan Sae, PLN UIT JBT Salurkan Program TJSL Ketahanan Pangan
Tejo Wihardiyono berpesan, aksi yang dilakukan relawan PLN dalam momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini tidak hanya menjadi aksi sesaat saja, namun menjadi sebuah karakter yang dapat dikembangkan dalam diri setiap manusia, untuk memiliki tanggung jawab merawat lingkungan.
“Semoga aksi yang kita lakukan dalam momentum hari lingkungan hidup sedunia ini bisa menjadi embrio dan memacu masyarakat sekitar agar lebih peduli pada lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah disungai,” pungkas Tejo Wihardiyono.
Baca Juga; Perkuat Sistem Manajemen Anti Penyuapan, PLN UIT JBT Selenggarakan Collective Action Bersama Mitra
Dari aksi di sepanjang radius 1 kilometer anak Sungai Citarum yang jika di musim penghujan sering meluap tersebut, relawan PLN dan mitra kolaborator berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 900 kilogram. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dipilah antara yang bernilai tinggi maupun rendah, juga organik dan anorganik.
“Di tahap pemilahan, kita akan pisahkan antara organik dan anorganik. Yang organik kita pakai untuk pupuk, ecoenzim dan diolah sebagai pakan terrnak. Sementara yang anorganik, kita akan giling, pecah-pecah, dan olah menjadi kerajinan dan produk bernilai guna,” terang Geovanni Tarega, Ketua Bank Sampah Al-Kasyaf.
Dalam kegiatan tersebut, Bank Sampah Al-Kasyaf turut memamerkan hasil olahan produk dari sampah anorganik yakni ecobrick, kerajinan bingkai foto, tas, sandal, dan lainnya. Sementara itu, perwakilan Satgas Citarum Harum, yang turut hadir dan terjun langsung dalam aksi bersih-bersih sungai, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi aksi yang digagas PLN tersebut.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kami, khususnya pada PLN yang telah menggagas aksi ini, karena ini menjadi salah satu bagian yang mendukung program Satgas Citarum. Tentunya problem menahun dari permasalahan sampah ini adalah tidak mudah merubah perilaku warga kita, yang sudah bertahun-tahun mengganggap sungai citarum dan anak-anak sungainya sebagai tong sampah besar, dimana mereka bebas dan boleh membuang barang-barang yang tidak terpakai ke tempat itu,” tandas Sersan Mayor Abdullah Fauzi. (*/)