News

Presiden Jokowi Tak Panik Penurunan Tengkes Kecil

Radar Bandung - 12/06/2024, 07:38 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Presiden Jokowi Tak Panik Penurunan Tengkes Kecil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan secara resmi menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional/ Ist-JawaPos.com

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Pemerintah menargetkan pada tahun ini penurunan stunting (tengkes) hingga menyentuh prevalensi 14 persen.

Presiden Joko Widodo menyadari target ini terlalu ambisius.

Betul saja, penurunan prevalensi stunting 2023 hanya 0,1 jika dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga : LPSK Terima Sepuluh Permohonan di Kasus Vina Cirebon, Hotman Paris Minta Presiden Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Kemarin Jokowi dan rombongan berkunjung ke posyandu yang berada di Kota Bogor dan Jakarta Selatan.

Posyandu di seluruh tanah air memang sedang melaksanakan program Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

“Ya yang namanya target kan kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 (persen) melompat ke 14 (persen),” kata Jokowi setelah kunjungannya di Poyandu Integrasi RW 02 Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Baca Juga : Lapor Dewas, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Gugat ke Praperadilan Usai Penyitaan

Target pemerintah ini telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Bapenas sebelumnya sudah membeberkan jika tengkes dan sembilan program lainnya tidak akan berhasil dicapai.

“Tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nanti akhir tahun kita lihat berapa,” imbuhnya.

Baca Juga : Layanan Visa Ditutup, Kuota Haji Tersisa 45 Kursi

Jokowi menyebutkan jika intervensi tengkes tidak bisa hanya dari makanan saja.

“Juga menyangkut sanitasi, lingkungan dari kampung, lingkungan dari RT juga berpengaruh terhadap masalah air yang ada juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting,” tuturnya.

Kepala Negara ingin untuk mengatasi tengkes ini dikerjakan lintas sektor. Tidak hanya urusan kesehatan saja.

 

Jokowi menghargai kerja keras seluruh pihak dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia.

“Kita ingat di 2014 kita masih di angka 37 (persen). Kemudian selama 9 tahun turun menjadi 21 (persen),” ujarnya.

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut penurunan tengkes yang cukup signifikan memang harus diaperesiasi. Dia melihat ada keseriusan yang dilakukan pemerintah.

Namun, dia memberikan catatan bahwa kolaborasi dan sinergi antar program dan sektor sulit dipecahkan. Ini tentu berdampak dari tidak maksimalnya program yang bisa dijalankan. “Penanganan stunting tidak hanya level pusat. Harus sampai bawah,” tuturnya.

Tengkes bisa jadi masalah serius di kemudian hari. Apalagi ada target Indonesia emas 2045 nanti. “Penyebab dari stunting ini sangat klasik,” katanya.

Dia mencontohkan pada enam bulan kehidupan pertama bayi tidak diberikan ASI. Selain itu rendahnya status sosial ekonomi juga berpengaruh. “Ini harus diselesaikan. Tidak hanya memberikan makanan tambahan,” kata Dicky. Sehingga penanganan tengkes harus holistik.

Menyoal kebijakan percepatan penurunan stunting, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, saat ini prevalensi stunting Indonesia berada di angka 21,5 persen. Ditargetkan pada 2029, angka prevalensi tersebut dapat ditekan hingga berada di angka 11 persen.

Karenanya, pada Juni, dicanangkan sebagai bulan pengukuran dan penimbangan balita untuk memastikan proses penimbangan dan pengukuran, pemberian afirmasi bantuan pangan, serta sanitasi untuk anak-anak dan ibu hamil berjalan dengan baik. Diharapkan, dengan terobosan ini maka didapatkan data akurat by name by address yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin terarah dan tepat sasaran.

Pengukuran dan Intervensi serentak ini, kata dia, melibatkan semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, hingga pemerintah desa  untuk mencegah lahirnya anak stunting baru. Yang mana, sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke Posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi. Untuk itu, dia menilai kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten,  dan tenaga kesehatannya juga harus dipersiapkan dengan baik.

”Pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting ini dilakukan sebagai upaya kejar target mempercepat penurunan stunting di bawah 14 persen di tahun ini,” ujarnya.

Namun di sisi lain, Muhadjir turut menekankan, bahwa kunci dalam penanganan stunting sejatinya adalah kesadaran ibu dalam memantau pemenuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Semua kegiatan yang dicanangkan pemerintah hanya bersifat membantu, tetapi kuncinya di masing-masing ibu.

Oleh sebab itu, dia meminta para ibu rutin setiap bulan datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan. Sehingga, buah hatinya dapat dipantau tumbuh kembangnya.  Apabila berat badan anak tidak naik atau  turun maka didorong  segera konsultasi ke petugas kesehatan atau kader di posyandu. Terlebih kini sudah dimungkinkan untuk melakukan konsultasi menggunakan layanan pesan singkat daring.

”Kemudian untuk petugas Puskesmas, kelurahan dan kecamatan agar mengecek betul kondisi ibu hamil dan gizi balita di wilayahnya. Pastikan gizi yang diberikan kepada anak tersedia,” tegasnya. Muhadjir berharap, langkah ini bisa mendukung anak-anak Indonesia menjadi generasi yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Memang belum semua daerah menyadari bahayanya tengkes. Namun menurut catatan BKKBN, ada beberapa daerah yang sudah menyadari dan mencoba melakukan berbagai inovasi menanggulangi tengkes. Misalnya saja di Rembang, Jawa Tengah.

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro menyatakan untuk menurunkan tengkes ada beberapa hal yang dilaukan melalui kerjasama antar lembaga, dukungan anggaran, serta inovasi khusus. Desa Pasar Banggi sebagai pilot project desa lokus stunting  sudah berhasil menurunkan angka stunting. “Angka stunting di Rembang berhasil diturunkan dari 24,30 persen di tahun 2023 menjadi 19,5 persen pada 2024,” katanya.

Untuk anggaran, pemda setempat memiliki Peraturan Bupati nomor 41 tahun 2023 tentang alokasi Dana Desa untuk penanganan stunting pada tahun 2023 sebesar Rp 25,3 milyar. Tahun ini naik menjadi 34,1 milyar pada 2024.  (lyn/mia/jawa pos)

 

 


Terkait Nasional
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Segel Minimarket Karena Tak Sediakan Juru Parkir Resmi
Nasional
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Segel Minimarket Karena Tak Sediakan Juru Parkir Resmi

RADARBANDUNG.ID, SURABAYA – Dua lahan parkir disegel beserta dengan minimarketnya karena tidak menyediakan juru parkir resmi, penyegelan ini dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Selasa, (10/6/2025). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram melihat lahan parkir disebuah minimarket tidak dipergunakan sesuai dengan fungsinya, lahan parkir ini dialih fungsikan menjadi lahan berdagang dan para pedagang […]

Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.