News

Banyak Keluhan, Desak Evaluasi Menyeluruh Penyelenggaraan Haji, Sempat Terhenti, Bus Salawat Kembali Layani Jemaah

Radar Bandung - 21/06/2024, 06:32 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – MPR RI ikut menyoroti pelayanan ibadah haji yang banyak dikeluhkan.

Banyak Keluhan, Desak Evaluasi Menyeluruh Penyelenggaraan Haji, Sempat Terhenti, Bus Salawat Kembali Layani Jemaah

Bus Salawat yang membawa jemaah haji Indonesia dari Masjidilharam ke hotel dan sebalik mengantre di Terminal Syib Amir Masjidilharam. Sementara itu foto atas Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. EKO PRIYONO/JAWA POS/Dery Ridwansah/Jawapos.com

Majelis mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan haji, sehingga para jemaah bisa lebih nyaman dan tenang dalam melaksanakan ibadah.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, menruut hasil laporan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengungkap jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi kondisinya sungguh memprihatinkan. Utamanya terkait persoalan tenda yang dipergunakan bagi jemaah haji secara berdesakan, termasuk kurang cukupnya toilet yang tersedia, sehingga jemaah harus antre berjam-jam.

Baca Juga : Kabar Baik untuk Jemaah Umrah, Dibuka Lebih Cepat dan Tak Perlu Vaksin Meningitis

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) untuk bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

Mereka harus memperbaiki persoalan yang terjadi di Mina dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan ibadah haji 2024.

“Sehingga untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun kedepan, jemaah dapat melaksanakan ibadah secara nyaman dan aman,” jelasnya.

Baca Juga : Rayakan Kebahagiaan Momen Idul Adha 1445 H, YBM UP2B Jawa Barat Bagikan 150 Bingkisan Melalui Program Tebar Berkah Daging

Pemerintah juga harus secara cermat memperhitungkan rasio kebutuhan tenda dengan jumlah jemaah, termasuk jumlah toilet yang disesuaikan dengan jumlah jemaah dalam satu tenda.

Dengan begitu diharapkan, faktor yang menjadi penyebab tidak memadainya fasilitas haji dapat dibenahi.

Menurut Bamsoet, Kemenag harus menjadikan hasil evaluasi penyelenggaraan haji 2024 dan hasil laporan pantauan Timwas Haji DPR RI sebagai salah satu poin untuk pembenahan terhadap kualitas penyelenggaraan ibadah haji berikutnya, sehingga persoalan atau masalah yang terjadi di tanah suci tidak berulang.

Baca Juga : Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Mantan Ketua DPR RI itu meminta komitmen Kemenag dan seluruh panitia penyelenggara haji, agar meningkatkan kesiapan yang lebih matang dalam memberikan pelayanan yang dimulai dari tahap persiapan sampai selesai penyelenggaraan ibadah haji, khususnya untuk jemaah lansia. “Dengan begitu diharapkan seluruh pelayanan haji, baik dari sisi fasilitas hingga sisi pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan dan dioptimalkan,” bebernya.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, Kemenag bersama PPIH harus terus berupaya meningkatkan kualitas kesiapan serta persiapan penyelenggaraan ibadah haji untuk musim-musim haji berikutnya, termasuk dalam mengoptimalkan pengawasan terhadap seluruh fasilitas di tanah suci serta penanganan kondisi fisik dan mental jemaah guna menanggulangi masalah saat pelaksanaan ibadah haji. “Dengan kesiapan serta persiapan yang lebih matang, akan mampu menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji,” bebernya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq menyoroti penambahan kuota jamaah haji tahun ini sebanyak 20 ribu yang tidak dibarengi dengan fasilitas pendukungnya. Seperti fasilitas transportasi, konsumsi hingga tenda jamaah selama di Arafah dan Mina.

“Pelaksanaan ibadah haji tahun ini menyimpan beberapa catatan yang terjadi setiap tahunnya, mulai dari pelanggaran visa hingga kurangnya fasilitas jemaah haji di tanah suci,” kata Maman dalam diskusi Dialetika Demokrasi di Ruang Pusat Penyiaran dan Informasi Publik Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Maman juga mengingatkan Kemenag soal penambahan kuota haji. Dia menegaskan, penambahan kuota tidak boleh dipermainkan karena bisa berdampak buruk pada kuota jamaah haji reguler. “Jangan sampai ada permainan kuota haji,” ujar politisi PKB tersebut.

Pengamat haji Ade Marfuddin turut menyesalkan hal yang sama. Menurutnya, pelaksanaan ibadah haji dari tahun ke tahun kerap menyisakan catatan dan masalah. Padahal, undang-undang sudah jelas mengatur semua ketentuannya.

Belum lagi, jemaah sudah mengeluarkan biaya yang besar. Tapi sayangnya, pelayanannya masih karut marut. Salah satunya soal kapasitas tenda yang tidak bisa menampung seluruh jemaah. ”Selain itu, 500 orang harus antri hanya dengan 20 toilet. Ini tidak sebanding antara kuantitas jamaah dengan fasilitas yang tersedia,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tak adanya manajemen pelayanan haji yang ditata secara komprehensif oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenag. Imbasnya, penyelenggaraan ibadah haji selalu bermasalah tiap tahunnya. Selain itu, dia mempertanyakan diplomasi yang berjalan antara pihak Indonesia dan Saudi. Mengingat banyak miss yang terjadi.

”Setiap tahun muncul lubang, ini bolong, ditutup. Muncul lagi lubang yang lain. Ini kan berarti dari sisi manajemen tidak ada penyelesaian secara komprehensif, belum tersistem dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu setelah sempat terhenti saat puncak haji, layanan bus salawat kembali beroperasi mulai kemarin (20/6). Seperti diketahui bus salawat melayani jemaah dari hotel menuju Masjidilharam dan sebaliknya. Saat puncak haji, armada bus salawat dihentikan karena difokuskan untuk transportasi jemaah menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda mengatakan pengoperasian kembali bus salawat itu diikuti dengan persiapan petuga haji di bidang transportasi. Petugas kembali berjaga di pos-pos pemberhentian bus salwat. Selain itu dia mengatakan petugas juga berjaga di setiap terminal.

’’Jemaah sudah bisa memanfaatkan bus salawat untuk kembali beribadan di Masjidilharam,’’ katanya. Hari ini merupakan hari Jumat pertama setelah Idul Adha. Sehingga ada potensi kepadatan jemaah di Masjidilharam. Jemaah diminta untuk tetap waspada dan tidak sungkan meminta bantuan kepada petugas jika ada kendala.

Widi mengatakan bagi jemaah yang akan salat jumat hari ini, diimbau untuk berangkat dari hotel ssebelum jam 07.00 waktu setempat. Kemudian pulang setelah pukul 14.00 waktu setempat. Dengan demikian jemaah bisa mendapatkan tempat yang nyaman dan terhindar dari potensi kepadatan saat mencari tempat salat.

Pada bagian lain, usai puncak haji di armuzna, banyak gangguan kesehatan yang muncul. Dokter kesehatan haji Indonesia Ngabila Salama mengatakan, mayoritas jemaah mengalami kelelahan, pegal-pegal, batuk pilek (ISPA), dan diare. Karenanya, dia meminta para pembimbing untuk menunggu kondisi para jemaah fit sebelum melakukan tawaf. ”Lima masalah gangguan kesehatan yang sering terjadi sampai saat ini itu kelelahan, dehidrasi sampai heat stroke, sesak nafas (pneumonia), penyakit jantung, dan linglung,” ujarnya.

Kemudian, untuk para jemaah, Ngabila meminta agar selalu menjaga kesehatannya. Jika ada ganggung kesehatan sedikit saja maka segera lapor ke petugas kesehatan untuk ditangani. Khususnya untuk jemaah lansia. Kondisi tubuh mudah terpengaruh oleh suhu cuaca yang ekstrem panas. Belum lagi harus adaptasi terhadap aktivitas yang menuntut gerak cepat. Sehingga meningkatkan risiko jatuh dan menyebabkan cedera. Selain itu, cuaca ekstrem ini juga berpotensi membuat jemaah mengalami disorientasi/delirium, mengganggu sistem pernapasan, mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, dan meningkatkan risiko radang tenggorokan akibat udara panas, debu, dan kurangnya hidrasi pada lapisan pelembab saluran pernapasan atas.

”⁠Tetap lakukan GEMARUSAH per 2 jam. Gema, gerakan makan kurma; gerus, gerakan minum tanpa menunggu haus; gemo, gerakan minum oralit; dan gerah, gerakan menyemprot wajah,” paparnya. (lum/tyo/mia/wan/jawa pos)