RADARBANDUNG.ID, GARUT – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (PLN UP2B Jabar) berkomitmen berperan aktif untuk terus mendukung edukasi seputar ketenagalistrikan bagi generasi muda.
Pada kesempatan kali ini PLN UP2B Jabar mengedukasi puluhan siswa-siswi SMP Negeri 1 Garut yang merupakan pengurus dan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan didampingi Wakil Kepala Sekolah dan beberapa tenaga pengajar (21/6)
Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan awareness generasi muda sejak dini sebab jika penggunaan listrik tidak dilakukan dengan baik dan benar, maka dapat membahayakan keselamatan.
Baca Juga : Revisi UU Desa Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Selain itu, dikarenakan aset kelistrikan PLN juga bersinggungan dengan masyarakat maka edukasi juga penting untuk diberikan agar dapat saling memahami dan menjaga keamanan aset untuk keselamatan bersama.
“PLN bertanggung jawab untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat, salah satunya karena instalasi listrik seperti Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maupun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) berada di lingkungan masyarakat” ucap Akhmad Duli selaku Manager PLN UP2B Jabar.
Duli membuka sesi sosialisai dengan menjelaskan bagaimana proses terjadinya listrik yang dimulai dari pembangkit listrik sampai akhirnya dapat dinikmati oleh konsumen di rumah.
Baca Juga : Konsisten Ajak Masyarakat Go Green, BSI Kurangi 940 Kg Jejak Karbon Selama BSI International Expo 2024
Selanjutnya Duli juga menyampaikan bahwa saat ini PLN telah melakukan banyak upaya untuk dapat mengurangi emisi karbon untuk mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Saat ini PLN berfokus dengan green energy berupa pembangunan pembangkit dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mengurangi penggunaan pembangkit diesel maupun batubara,” jelas Duli.
Para siswa juga diberikan pengetahuan mengenai praktik aman dalam penggunaan listrik, seperti menghindari kabel yang terkelupas, menghindari penumpukan kabel dalam satu stop kontak, maupun menggunakan peralatan listrik dengan voltase yang sesuai.
Baca Juga : SYL Ngaku Serahkan Rp1,3 M ke Firli Bahuri, Polisi: Sudah Ada di BAP
Salah satu poin penting lain yang ditekankan kepada siswa adalah himbauan agar tidak bermain layang-layang di sekitar instalasi jaringan listrik apalagi menggunakan kawat atau ekor panjang.
Selain membahayakan jaringan listrik yang dapat mengakibatkan padam, hal tersebut juga dapat membahayakan nyawa manusia.
Wilayah Garut merupakan salah satu daerah yang cukup sering mengalami gangguan listrik akibat masyarakat bermain layang-layang di sekitar instalasi jaringan listrik.
Oleh sebab itu PLN berharap siswa yang mengikuti sosialisasi ini dapat menjadi perpanjangan tangan PLN untuk turut menyampaikan kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan listrik dan tidak bermain layang-layang di sekitar instalasi jaringan listrik. Jika melihat hal-hal yang membahayakan ketenagalistrikan masyarakat dapat segera melaporkan melalui akun official PLN maupun aplikasi PLN Mobile.
Tjuk Mardianto, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Garut menyambut baik dan antusias atas Sosialisasi Manfaat dan Bahaya Listrik yang diberikan PLN UP2B Jabar. Tjuk mengucapkan rasa terima kasihnya kepada PLN karena telah memilih SMP Negeri 1 Garut untuk diberikan edukasi Manfaat dan Bahaya Listrik.
Dalam kurikulum di SMP 1 Garut, siswa baru akan diberikan pembelajaran terkait ketenagalistrikan ketika sudah menduduki kelas IX. Siswa-siswi yang hadir mendapatkan materi ketenagalistrikan lebih awal dan ini menjadi modal lebih bagi mereka dalam mempelajari ketenagalistrikan langsung dari sumbernya (PLN).
Sosialisasi yang dikemas secara menarik dan interaktif ini menambah antusias siswa yang hadir. Siswa berlomba-lomba mengajukan pertanyaan seputar ketenagalistrikan maupun menjawab pertanyaan dari narasumber.
Tyandra Maisaan Naafilah, Ketua OSIS SMP Negeri 1 Garut juga turut menyatakan rasa terimakasihnya atas edukasi kelistrikan yang diberikan oleh PLN.
“Terima kasih kepada pihak PLN yang telah mengunjungi sekolah kami untuk memberikan materi mengenai ketenagalistrikan. Kami mendapatkan banyak ilmu baru yang sangat berguna dan satu kata untuk program ini. Keren!” ujar Tyandra sambil mengacungkan dua jempolnya.
Sosialisasi ini ditutup dengan himbauan kepada semua pihak untuk turut menjaga instalasi ketenagalistrikan PLN dan tak lupa anjuran untuk mendownload aplikasi PLN Mobile sebagai solusi untuk masalah ketenagalistrikan yang praktis karena semua ada dalam satu genggaman.
Di tempat yang berbeda, Munawwar Furqan selaku General Manager PLN UIP2B JAMALI menyatakan bahwa membangun generasi sadar listrik tidak harus menunggu dewasa, edukasi juga dapat dilakukan sejak remaja.
“Bak seperti menanam buah, jika menanam bibit unggul di lahan subur diharapkan buah yang dipetik kualitasnya juga unggul. Begitu pula dengan pemberian edukasi ketenagalistrikan, ini perlu diberikan sejak dini agar saat dewasa nanti bisa bijak dalam menggunakan listrik karena sudah ditanamkan kesadaran dan diberikan pengetahuan. Bersama mari jaga aset dan keselamatan ketenagalistrikan untuk kemaslahatan bersama,” tutup Munawwar. (**)