RADARBANDUNG. id, BANDUNG – Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menunjukkan optimismenya terhadap potensi ekonomi Kota Bandung dalam meningkatkan pendapatan daerah.
Dirinya mengungkap bahwa realisasi pendapatan Kota Bandung hingga pertengahan 2024 mencapai 45,41%. Angka ini mengungguli rata-rata nasional yang berada di 38,15% dan provinsi Jawa Barat di 44,84%.
“Kami optimis dengan potensi yang kami miliki, seperti di sektor jasa, pariwisata, retribusi parkir, dan BUMD yang terus menggeliat di Kota Bandung.” kata Bambang, Jumat (19/7).
Data dari Kemendagri RI juga menunjukkan bahwa Kota Bandung masuk dalam Kategori Fiskal Sedang, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 47,23% dan Pendapatan Transfer Pusat sebesar 52,71%.
“Kalau melihat data dan fakta yang ada, kami optimis dengan potensi yang kami miliki,” terangnya.
Menambahkan hal itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, turut menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan Jawa Barat. “Kami berkeliling ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat untuk bertemu hingga tingkat lurah dan camat, karena kita tahu bahwa angka-angka di Jawa Barat ini terbentuk dari lingkungan terkecil,” ujar Bey.
Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Jawa Barat menjadi provinsi yang maju dan berdaya saing.
“Mari membangun Jawa Barat agar menjadi provinsi yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan dengan semangat Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh dan Silih Wawangi,” ajaknya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, menegaskan pentingnya memaksimalkan potensi daerah untuk mendongkrak pendapatan. Strategi yang disampaikan antara lain pengelolaan APBD yang baik, investasi di bidang sumber daya manusia, serta mendukung sektor swasta.
“Kami mendorong agar kabupaten dan kota di Jawa Barat ini meningkatkan pendapatan dan mengefisiensi belanja. Manfaatkan kesempatan yang dimiliki untuk mengakselerasi pembangunan di kota/kabupatennya masing-masing,” tutup Tito. (rup/rls)
