RADARBANDUNG.id- Bakal calon (bacalon) Bupati Bandung Barat dari Partai Gerindra Tb Ardi Januar membeberkan sejumlah motivasi maju di Pilkada Bandung Barat pada 27 November 2024 mendatang.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah yang cukup strategis dipandang dari berbagai aspek. Namun wilayah ini harus dilakukan pembenahan di berbagai sektor.
“Bandung Barat ini bertetangga dekat dan nempel dengan ibukota provinsi dan hanya diakses 30 menit dari ibu kota negara (Jakarta). Tapi kondisinya amat memprihatinkan,” katanya.
Ia menambahkan, pembenahan tersebut penting dilakukan dari berbagai sektor baik dari segi infrastruktur,pendidikan, kesehatan, angka stunting, pengangguran dan lain sebagainya.
“Dibutuhkan lompatan lebih tinggi untuk membenahi KBB ini. Kenapa saya ikut kontestasi Pilkada tujuannya untuk mengawal semua program-program yang pak Prabowo sampaikan dan impikan selama ini,” katanya.
“Misalkan, pak Prabowo punya program makan siang bergizi gratis untuk anak-anak. Nah saya ingin program ini juga terimplementaskan di KBB,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, program tersebut bakal dimulai pada tahun 2025 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun. Namun, karena harus dilakukan secara bertahap.
“Tentu saya bakal menyuarakan dan memperjuangkan bagaimana caranya Bandung Barat itu menjadi daerah prioritas untuk mewujudkan misi itu. Karena angka stunting di KBB cukup tinggi,” imbuhnya.
Masih kata dia, angka putus sekolah juga cukup tinggi, kemudian angka pengangguran juga cukup tinggi. Sehingga orang tua pun tidak dapat memberikan gizi yang maksimal kepada anak-anaknya.
“Makanya kita ingin fokus agar program itu sampai di KBB, disamping program-program yang lain,” katanya.
Hingga saat ini, ia sudah cukup banyak mengenal Bandung Barat dengan berkeliling ke 16 kecamatan yang ada. Dirinya pun juga sudah berkomunikasi banyak baik dengan masyarakat, stakeholder, ulama, pelaku UMKM, seniman dan lain sebagainya.
“Saya sudah berkomunikasi dengan banyak pihak dan banyak juga informasi yang saya dapatkan. Tidak elok rasanya kalau saya banyak bicara kalau saya tidak mendengar. Jadi saya juga selain bicara kepada teman-teman media, saya juga mendengar masukkan-masukkan warga, para tokoh, para sepuh dan ulama,” katanya.
“Intinya mereka berpesan agar KBB ini ke depan harus bisa lebih baik, agar kejadian-kejadian yang pernah menimpa KBB masa lalu tidak terulang, agar pembangunan dalam hal infrastruktur bisa diperhatikan, agar hajat hidup persoalan ekonomi dan pendidikan juga bisa ditingkatkan,” sebutnya.
Ia menegaskan, sejauh ini dirinya pun rutin melakukan belanja masalah dengan rutin berdiskusi setiap hari, membuka analisa media hingga mengkaji persoalan KBB.
“Setiap hari ada tim yang mengupdate informasi terbaru tentu ini menjadi suatu pembelajaran untuk melangkah ke depan dan mencari solusi di setiap masalah,” tandasnya. (kro)