RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Perkembangan teknologi dimanfaatkan oleh Asep, seorang staff sekolah Luar Biasa di Kota Cimahi dengan maksimal.
Berbekal gawai yang dimilikinya Asep (47 tahun) mencari berbagai usaha online yang bisa dilakukan guna menambah pemasukan.
Prinsip Asep, ia mencari model usaha online yang bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utamanya, minim modal, terpercaya dan menghasilkan keuntungan.
Baca Juga : Indosat Catat Laba Bersih Rp2,7 Triliun
“Pas lagi buka media sosial, waktu itu IG saya menemukan Alfamind. Lalu saya klik dan baca-baca lebih lanjut. Ternyata Alfamind adalah bagian dari bisnis online Alfamart. Saya tertarik untuk punya toko sendiri, walaupun virtual. Lalu akhirnya saya joint jadi Store Owner Alfamind,” jelas Asep.
Menurutnya, Alfamind menawarkan konsep usaha yang mudah dilakukan dan minim modal.
“Saya bergabung di Alfamind tahun 2023, modalnya 20 ribu saja, kalau sekarang gratis, sudah bisa jadi Store Owner. Jadi kita seperti punya toko virtual yang bisa kita kelola. Untuk menjalankan usaha ini akan ada coach yang membimbing dan ini juga gratis yah, bukan seperti model bisnis online sekarang yang harus beli modul dulu,” tambah Asep.
Baca Juga : 7 Calon Pimpinan KPK Gugur karena Tak Hadiri Tes Tertulis
Alfamind merupakan aplikasi toko virtual yang dikembangkan dengan sistem mitra. Para mitra yang bergabung disebut Store Owner.
Untuk menjual produknya Store Owner hanya cukup menawarkan produk-produk yang tersedia di platform tersebut. Alfamind menyediakan produk groceries, produk elektronik, hingga peralatan rumah tangga.
Sejak bergabung menjadi Store Owner Alfamind Asep dapat memperoleh tambahan penghasilan hingga jutaan rupiah.
Baca Juga : Ini Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
“Alhamdulillah bermodalkan jualan di status Whats app dan memanfaatkan jaringan termasuk memasarkan ke teman-teman, saya bisa punya tambahan penghasilan,” ucapnya.
Asep menjelaskan keuntungan yang diperoleh berasal dari margin menjual produk. “Sama seperti berjualan pada umumnya, keuntungan diperoleh dari margin. Apalagi kalau berjualan produk elektronik yang menjadi fokus produk, akan ada tambahan margin lainnya,” jelas Asep.
Menurut pria yang bekerja sebagai staff administrasi SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi produk elektronik yang banyak peminatnya salah satunya laptop dan handphone.
“Mungkin karena lingkungan pekerjaan saya adalah sekolah, dua produk tersebut yang banyak dibutuhkan di segmentasi pasar saya,” tambah Asep.
Asep sendiri merupakan tuna daksa yang menggunakan kursi roda untuk mobilitas dalam beraktivitas.
Meskipun begitu, kondisi fisiknya tidak membatasinya dalam menjalankan usahanya.
“Di Alfamind kita tidak pusing lagi memikirkan stok, mengurus pasokan barang karena semua sudah disediakan oleh Alfamind. Kondisi ini sangat membantu saya yang terkadang dalam kondisi tertentu ruang geraknya terbatas. Komunikasi dengan para coach juga sangat membantu dalam memasarkan produk,” papar Asep yang sejak muda sudah gemar berjualan.
Dalam satu bulan Asep memperoleh keuntungan antara Rp 2,5 juta – Rp 3,5 juta.
“Alhamdulillah dengan memanfaatkan handphone saja dan jadi SO bisa punya tambahan pemasukan,” paparnya.
Selain kemauan belajar, keyakinan bahwa setiap bisnis memiliki pasar merupakan prinsip yang Asep terapkan dalam menjalankan bisnis Alfamind.
Semangat ini juga Asep tularkan kepada komunitas disabilitasnya.
“Saya ingin teman-teman disabilitas juga punya semangat yang sama untuk berdaya, bisa dari berbagai cara. Termasuk manfaatkan teknologi untuk hal positif dan bisa menghasilkan cuan, saya suka memperkenalkan Alfamind di beberapa organisasi disabilitas yang saya ikuti, harapannya informasi ini bisa menispirasi mereka untuk semakin berdaya,” tutupnya. (adv)
