RADARBANDUNG.id- Puluhan ayah di Kota Cimahi mengikuti kegiatan program laki-laki menunjang pemberdayaan perempuan di aula Gedung A Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Rabu (7/8/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh para ayah ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi.
Kegiatan bertema “Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak Remaja” tersebut bertujuan untuk menyampaikan dan membekali pentingnya kehadiran sosok ayah bagi kehidupan anak ketika menginjak masa remaja.
Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, sebetulnya peran seorang ayah tidak hanya sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah semata. Lebih jauh dari itu, kehadirannya penting bagi perkembangan anak terutama usia remaja.
“Jadi kalau ayah itu sebagai kepala rumah tangga, tugasnya bukan hanya mencari nafkah, akan tetapi dalam pengasuhan anak perlu keterlibatan seorang ayah. Karena kalau semuanya kepada ibu kurang berimbang,” katanya, Rabu (7/8/2024).
Ia menambahkan, selama ini pihaknya pun menggulirkan program serupa berupa kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) yang ada di Posyandu. Namun belum merata di seluruh wilayah Kota Cimahi.
“Untuk saat ini masih belum semuanya ada. Nantinya secara periodik akan kita lakukan kegiatan seperti ini untuk membekali para ayah,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran program tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para ayah dalam mendampingi perkembangan anak pada usia remaja.
“Sehingga mereka bisa mendampingi anak yang sudah remaja untuk memahami semua hal yang dihadapi anak tersebut mengenai permasalahanya. Derta ikut membantu memecahkan masalahnya,” tuturnya.
“Kita tidak memungkiri bahwa terkadang mindset seorang ayah itu kurang peduli terhadap pola pengasuhan karena merasa dirinya sudah melakukan tugas seorang ayah dengan mencari nafkah untuk keluarga,” sambungnya.
Ia menyebut, dengan program tersebut setidaknya merubah pola pikir sang ayah yang sebagian berpikir bahwa pola asuh terhadap anak hanya tanggung jawab seorang ibu.
“Karena memang banyak pemikiran seperti itu, sekarang kita ingin mengembalikan keadaan itu agar seimbang . Peran ayah itu sangat penting dan merupakan sosok yang menjadi panutan bagi anaknya,” ujarnya.
Ia menegaskan, sejauh ini kendala yang dihadapi adalah persoalan waktu antara program yang digulirkan dengan ketersediaan waktu para peserta. Namun demikian, pihaknya juga memaksimalkan pemantauan di tingkat wilayah.
“Dengan kesibukannya kita sedikit susah untuk melakukan sosialisasinya karena harus menyesuaikan dengan waktu orang tua. Untuk pemantauan kita melalui BKR itu dan kader kader kami akan berkeliling untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar,” tandasnya. (cr-1)