News

Demokrasi Kotak Kosong Lahir dari Pemimpin Otak Kosong

Radar Bandung - 16/08/2024, 11:06 WIB
Ardyan
Ardyan
Tim Redaksi
Demokrasi Kotak Kosong Lahir dari Pemimpin Otak Kosong
Pengamat dan Konsultan Politik, RAJ Mayyasari Rimur Gondokusumo

RADARBANDUNG.id – Demokrasi atau teori kedaulatan rakyat adalah sistem pemerintahan yang dipakai negara kesatuan Republik Indonesia yang melibatkan rakyat partisipasi rakyat dalam setiap kebijakan publik yang diambil.

Termasuk didalam Pemilihan Umum baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana  Pemilihan Umum merupakan teknis demokrasi. Pemilihan Umum yang sesuai UU diselenggarakan secara langsung jujur dan adil sebagai proses demokrasi pancasila untuk regenerasi kepemimpinan secara meritokrasi upaya mengakomodasi kesejahteraan rakyat melalui keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara secara komprehensif.

Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya seperti menampar wajah dan esensi demokrasi pancasila, rakyat tidak lagi dilibatkan dalam bernegara kecuali pada bilik suara saja, terjadi kemunduran culture demokrasi. Pesta demokrasi yang seharusnya dilakukan secara fair election dan fair competition sesuai rekam jejak kapabilitas intelektual, elektoral dan kapabilitas moral, berubah menjadi culture saling begal secara vulgar.

Mengusung  calon pemimpin dengan serampangan tanpa mempertimbangkan integritas bahkan memonopoli dan merampok partai untuk menguasai koalisi tak segan-segan dipertontonkan, mendesign mengkondisikan pesta demokrasi sesuai kepentingan masing-masing ataupun penguasa.

Meletakan boneka-boneka kekuasaan yang mudah dikendalikan yang ramai diperbincangkan media dan publik sebagai strategi melawan kotak kosong dalam arti menyiapkan Pilkada dengan lawan yang sudah dipersiapkan, jelas kompetisi yang tidak sehat dan tidak menyentuh moral berdemokrasi.

Resesi demokrasi dan krisis moralitas terjadi dalam penyelenggaraan negara saat ini, dimana kemenangan dan kekuasaan menjadi tujuan utama tanpa moralitas dan etikabilitas. Melanggengkan kekuasaan melalui boneka-boneka kekuasaan yang mudah dikendalikan adalah cara kolonial dan feodalis yang tidak memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan demokrasi pancasila yang beradab dan berkiblat pada keadilan kesetaraan kemanusiaan dan keterbukaan dan akan memukul mundur konsolidasi demokrasi yang sudah berjalan sekian lama dalam perwujudan proyeksi geopolitik 5.0.

Bagaimana demokrasi akan tumbuh dengan bermartabat pada rezim yang tidak bermartabat. Bangsa ini harus kembali pada kaum intelektual akademisi dan negarawan agar tidak terjadi kemunduran dan kerusakan yang terstruktur dan sistematis dalam demokrasi di Indonesia. (apt)

Oleh:
RAJ Mayyasari Timur Gondokusumo Pengamat dan Konsultan Politik berdarah bangsawan Surakarta yang identik dengan idealismenya bernegara memberikan pandangannya mengenai fenomena kekacauan demokrasi dalam proses pesta demokrasi di Indonesia.


Terkait Politik
Ketua Komisi I DPRD KBB Sandi Supyandi Dukung Program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soal Jam Malam
Politik
Ketua Komisi I DPRD KBB Sandi Supyandi Dukung Program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soal Jam Malam

RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG BARAT – Ketua Komisi I DPRD KBB Sandi Supyandi mengatakan pihaknya menyambut baik program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, terkait jam malam yang diberlakukan untuk anak usia pelajar. “Hal ini diberlakukan untuk mencegah adanya tindak kejahatan yang dilakukan anak usia sekolah,” ujar Ketua Komisi I DPRD KBB, Sandi Supyandi, kepada Radar Bandung Jumat […]

Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Beberkan Peran Penting Keadilan Konstitusional
Politik
Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Beberkan Peran Penting Keadilan Konstitusional

RADARBANDUNG.ID, KAB. GARUT – Anggota MPR RI, Muhammad Hoerudin Amin, S.Ag., MH menyampaikan bahwa keadilan konstitusional adalah prinsip hukum yang menjamin bahwa semua warga negara diperlakukan secara adil berdasarkan hukum dasar atau konstitusi negara. “Ini berarti hak-hak konstitusional dilindungi dalam proses hukum dan putusan pengadilan. Keadilan konstitusional penting untuk menjaga martabat, kebebasan, dan hak asasi […]

Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Politik
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ketua PDIP Jabar Ono Surono Minta Kader PDI Perjuangan Tanggap Bencana
Politik
Peringati Hari Lahir Pancasila, Ketua PDIP Jabar Ono Surono Minta Kader PDI Perjuangan Tanggap Bencana

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ratusan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Minggu (1/6/2025). Upacara dipimpin langsung Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono. Dalam sambutannya, Ono mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk memaksimalkan kerja nyata. Terlebih, dalam lima tahun terakhir terjadi sejumlah […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.