RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG BARAT – Serikat pekerja di Kabupaten Bandung Barat meminta dewan pengupahan segera membahas terkait UMK Bandung Barat tahun 2025.
Koordinator Koalisi Lima, Dede Rahmat menjelaskan, pihaknya meminta dewan pengupahan di Kabupaten Bandung Barat untuk segera bekerja dan turun ke lapangan.
“Per 27 Agustus 2024 ini sudah mulai rentan sampai 27 November 2024. Sementara mulai Oktober itu buruh sudah mulai melakukan agenda tahunan aksi,” katanya saat ditemui di Kabupaten Bandung Barat, Kamis 15 Agustus 2024.
Ia menambahkan, untuk penetapan UMK Bandung Barat pihaknya mendorong Dewan Pengupahan segera melakukan survei pasar.
Sementara itu, dewan pengupahan di KBB sampai saat ini belum kerja.
“Untuk saat ini kan belum, nah berapa yang harus kita tuntut karena kan dewan pengupahan belum bekerja. Tuntutan itu akan keluar setelah Dewan Pengupahan selesai melakukan survei,” tambahnya.
Baca Juga : Tempat Nongkrong Baru di Bandung yang Bikin Heboh: Pizza Hut Ristorante, Cek Promo Spesialnya
Masih kata Dede, pihaknya pun mengingatkan momen pembahasan UMK 2025 tersebut jangan sampai ditumpangi oleh kepentingan politis.
Oleh karena itu, hal tersebut diantisipasi dari saat ini.
“Dan kita tidak mau aksi buruh dalam penetapan upah ditumpangi dengan politik. Nah kita harus antisipasi hal ini mulai dari pemerintahnya sendiri,” tambahnya.
Baca Juga : Begini Cara Guru PAUD dan TK di Sumut Kampanyekan Keselamatan Berkendara
Lebih lanjut ia mengatakan, di bulan Agustus 2024 ini buruh di Jawa Barat mendapatkan kado terindah berupa gugatan Apindo yang ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
“Artinya ini ada harapan bagi buruh untuk dapat menuntut kembali pemberlakuan upah pekerja di atas satu tahun. Karena kalo berbicara umk itu kan sudah diatur melalui regulasi,” jelasnya.
Ia pun berharap, pembahasan UMK Bandung Barat segera dilakukan lantaran tahun ini merupakan agenda Pilkada serentak termasuk Kabupaten Bandung Barat.
“Kami mendorong percepatan pembahasan kepada Dewan Pengupahan. Jangan sampai berleha-leha, jangan sampai gelombang aksi terus-terusan berjalan karena bertepatan dengan Pilkada,” tandasnya. (kro)