News

FK Unpad Verifikasi Kebenaran Video Viral Terkait Kasus Perundungan

Radar Bandung - 18/08/2024, 20:01 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
FK Unpad Verifikasi Kebenaran Video Viral Terkait Kasus Perundungan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG — Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) tengah melakukan verifikasi terkait video viral yang beredar di media sosial X (sebelumnya Twitter), yang diduga dibuat oleh sejumlah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Unpad.

FK Unpad Verifikasi Kebenaran Video Viral Terkait Kasus Perundungan


Ilustrasi perundungan. Foto: Dok. Jawapos.com. Sementara itu, foto atas, Gedung Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Unpad yang ada di Jl. Pasteur No.38, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung.Foto: Unpad.ac.id.

Video viral tersebut menuai kritik karena dianggap tak berempati terhadap kasus bunuh diri yang menimpa seorang mahasiswa PPDS Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, ARL (30).

Dekan FK Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah benar video tersebut dibuat oleh mahasiswa PPDS Unpad.

Baca Juga : Selama Gelaran HUT RI di IKN, 18 SPKLU PLN Layani 340 Transaksi Pengisian Mobil Listrik

Dia mengungkapkan bahwa meskipun video itu tampaknya menunjukkan jaket almamater Unpad, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pembuatannya.

“Tampaknya, kalau pakai jaketnya (almamater) betul pakai jaket Unpad. Saya tidak tahu persis, tapi sedang kita coba verifikasi siapa yang membuatnya. Pada prinsipnya (video itu) ingin mengcounter bahwa tidak semuanya pendidikan spesialisasi itu ada bullying,” kata Yudi Minggu 18 Agustus 2024.

Video yang viral tersebut dianggap oleh banyak netizen sebagai respon yang tidak sensitif terhadap kekhawatiran publik terkait perundungan dan senioritas di lingkungan pendidikan spesialis kedokteran.

Baca Juga : 84 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Perlintasan Sebidang Kereta Api Sepanjang 2024

Dalam video tersebut, tampak beberapa orang yang dianggap meremehkan kekhawatiran tersebut dengan menyebutnya sebagai sesuatu yang “lebay.”

Kendati begitu, pihaknya pun mengakui adanya insiden perundungan di lingkungan PPDS Unpad, ia menekankan bahwa hal tersebut tidak terjadi di semua departemen, melainkan hanya di beberapa departemen tertentu.

“Hanya di departemen tertentu, terutama departemen yang memegang pisau, kalau kita istilahnya begitu, yang bedah-bedah,” jelasnya.

Baca Juga : Inovasi Politik di Kota Bandung: Muhammad Farhan dan H. Erwin Resmi Maju Sebagai Pasangan Calon Kepala Daerah

Lebih lanjut, dirinya pun menegaskan bahwa FK Unpad telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada pelaku perundungan yang terbukti bersalah.

Menurutnya, sanksi yang diberikan berkisar dari perpanjangan masa studi hingga pemutusan studi.

“Pemutusan studi itu terjadi pertama kali 8 bulan yang lalu. Kemudian yang kedua mungkin sekitar 4 bulan lalu, meski sudah senior dan hampir lulus, namun karena pelaku melakukan perundungan yang sangat berat dia harus berhenti. Yang terakhir itu dua bulan lalu kita keluarkan,” ujarnya.

Kasus perundungan di dunia kedokteran kembali menjadi sorotan setelah insiden bunuh diri yang melibatkan ARL, seorang mahasiswa PPDS anestesi di Undip.

Meski demikian, pihak Undip, melalui Rektor Suharnomo, membantah bahwa ARL bunuh diri karena perundungan, berdasarkan hasil investigasi internal mereka.

“Mengenai pemberitaan meninggalnya Almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” ujar Suharnomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis 15 Agustus 2024. (rup)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.