RADARBANDUNG.id, CITARUM-Sebanyak 60 persen pencemaran sungai Citarum disebabkan oleh limbah domestik. Ini sebagai imbas kebiasaan membuang sampah masyarakat yang buruk.
Sungai Citarum yang memiliki panjang 279 km melintang dari Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Bekasi ini, pada 2013 tercatat sebagai salah satu sungai paling kotor di dunia oleh lembaga nirlaba asal AS, Blacksmith Institute.
Menariknya, hal tersebut diperburuk dengan data sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang mencatat tumpukan sampah di Sungai Citarum mencapai 3,4 juta ton sepanjang 2023.
Baca juga : Sambut HUT RI ke-79, Ribuan Warga LDII Jawa Barat Gelar Aksi Kerja Bakti Bersama di Sungai Citarum
Menilik permasalahan tersebut, Aktivis lingkungan serta Founder Bening Foundation Indra Darmawan mengatakan, sampah yang sering muncul merusak sungai Citarum 60 persen disebabkan oleh sampah domestik yang dihasilkan oleh kebiasaan membuang sampah yang buruk.
“Kita bisa lihat, sampah seperti popok, bungkus mie, hingga plastik lainya kerap menyumbat aliran sungai dan menumpuk merusak ekosistem sungai,” ungkap dia, Senin (19/8).
Dia menambahkan, 40 persen lainnya Sungai Citarum dicemari oleh limbah industri dan lainnya. Permasalahannya ujar dia, dalam limbah industri ini sering dilakukan penertiban oleh pemerintah.
Baca juga : Sekda Jabar Herman Suryatman Luruskan Informasi Terkait Kontaminasi Sungai Citarum
“Namun dalam limbah domestik sulit sekali melakukan penertiban, sehingga siklus munculnya sampah selalu ada di Citarum,” paparnya.
Selain itu, ada sekitar 9.397 ton sampah yang dibuang di Sungai Citarum setiap harinya.
“Menilik hal tersebut, Sungai Citarum adalah wilayah yang terkena dampak dari bagaimana buruknya pengelolaan sampah kita,” ungkapnya.
Dari tumpukan sampah tersebut, pihaknya menilai, sampah yang kerap merusak kualitas Sungai Citarum hasil buangan dari wilayah cekungan Bandung.
“Sampah buangan dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, hingga Kota Bandung yang selama ini merusak Sungai Citarum,” pungkasnya. (Kus)